Kamis, 31 Maret 2011

Cara menggapai ketenangan dalam sholat

Sholat yang bagaimana?
Sederhana!
Sholat untuk diri sendiri.
Sholat harus ada dan nyata hasilnya bagi diri sendiri. 
Kalau tidak terasa hasilnya. 
Ulangi dan ulangi, karena hakekatnya anda belum sholat!.
 Sholat harus terasa dan nyata hasilnya di badan. 
Lakukan sholat secara tepat (khusuk),
minimal kita harus mampu melihat hasil nyata di tubuh kita,
kesegaran,
rasa enak,
rasa nikmat,
rasa tenang

sekalipun seseorang tidak meyakini sholat sebagai sarana
yaitu berhubungan dengan Allah, menyembahNya
namun seluruh langkah dan cara sholat itu
harus mendapatkan hasil yang sama yaitu
kesegaran badan
kenyamanan
rasa nikmat
dan ketenangan sebagaimana yoga atau taichi
atau cara-cara olahraga yang bergabung dengan meditasi lainnya.
Hasil yang lebih besar  bagi orang yang adalah mendapat hidayah,
sehingga kita mampu mengenal Allah,
kita bisa ber makrifat kepadaNYA.
 Kalau belum sampai disitu
setidaknya kita harus mendapatkan hasil nyata di badan.

sholat adalah aktifitas paling nikmat
lebih daripada apa yang pernah dirasa dan difikirkan 
selamat menikmati sholat
anda semua adalah spesial, istimewa, khusus
karena hanya kepada anda semua, aktifitas sholat luar biasa ini 
diberikan sebagai bagian kehidupan kita.

Rabu, 30 Maret 2011

10 Jalan Mengelola Waktu

Waktu adalah pedang barmata dua. Jika kita tidak bisa menggunakanya dengan baik maka dia akan menebas diri kita sendiri. Bahkan Allah mengingatkan soal waktu dalam firmanNya.  Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.  Sedangkan Rasulullah bersabda. Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia orang yang beruntung. Barang siapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia orang yang merugi. dan barang siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang celaka.
Nah sobat , mungkin tips ini bisa membantu mengelola waktu.

1. Buatlah jadwal yang terencana untuk hari harimu. Dari bangun tidur sampai berangkat tidur kembali. Alokasikan waktu secara seimbang,untuk belajar, beribadah, hobi maupun istirahat dan membantu orang tua.
2.Disiplin menepati jadwal yang sudah kamu buat. jangan biarkan jadwal yang terencana menjadi sia sia. Tempel di dinding jadwal untuk mengingatkan kita.
3.Ubah jadwal jika terlalu ketat dan di rasa sulit untuk dilaksanakan. Perlunak sesuai dengan kemampuan kita.
4.Jangan pernah menunda waktu untuk mengerjakan sesuatu. Jika bisa kita kerjakan saat ini , jangan menundanya sampai besok.
5. Usahakan serius dan fokus saat mengerjakan sesuatu. Hindari beralih pada pekerjaan lain sebelum menyelesaikan suatu pekerjaan.
6. Gunakan waktu waktu luang ( misal: menunggu bus, teman atau suatu acara dimulai) dengan mengerjakan hal hal yang bermanfaat misalnya membaca buku, tilawah Alquran dll.
7. Saat akhir pekan gunakan untuk melakukan amal saleh. misal membantu orang tua, membersihkan lingkungan atau bergabung dengan komunitas komunitas yang memungkinkan kita beraktifitas dan mendapat manfaat.
8. Jika waktu libur tiba gunakan untuk refreshing sekaligus mengambil manfaat dari liburan. Misalnya Tadabur alam agar kita lebih menyukuri nikmat Allah.
9. Lakukan evaluasi apa yang telah kita kerjakan seharian menjelang tidur. Berjanjilah untuk mengerjakan lebih baik lagi esok harinya.
10. Pergunakan waktu istirahat sebaik mungkin untuk mengembalikan kondisi tubuhmu.

Selasa, 29 Maret 2011

Makna Aqidah Dan Urgensinya Sebagai Landasan Agama

oleh: Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al fauzan

Aqidah Secara Etimologi
Aqidah berasal dari kata 'aqd yang berarti pengikatan.
Kalimat "Saya ber-i'tiqad begini" maksudnya: saya mengikat hati terhadap hal tersebut.

Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan "Dia mempunyai aqidah yang benar" berarti aqidahnya bebas dari keraguan. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu.

Aqidah Secara Syara'
Yaitu iman kepada Allah, para MalaikatNya, Kitab-kitabNya, para RasulNya dan kepada Hari Akhir serta kepada qadar yang baik maupun yang buruk. Hal ini disebut juga sebagai rukun iman.

Senin, 28 Maret 2011

Yakinlah Kamu Bisa..

Ingatlah ketika Anda masih kecil, dan mencoba belajar berjalan.  saya yakin anda mengalami seperti ini:

Pertama Anda harus belajar untuk berdiri: sebuah proses yang melibatkan seluruh tubuh, jatuh lalu kembali berdiri. Anda kadang tertawa serta tersenyum, tapi dilain waktu anda menangis dan meringis karena sakit. Entah, seperti ada tekad dan keyakinan dalam diri Anda bahwa Anda akan berhasil, apa pun dan bagaimanapun. Anda punya motivasi dalam diri Anda
Setelah banyak berlatih akhirnya Anda mengerti bagaimana keseimbangan diri Anda, sebuah persyaratan untuk kejenjang berikutnya. Anda menikmatinya dan seolah-olah punya kekuatan baru, punya motivasi baru. Anda akan berdiri dimana Anda suka – di tempat Anda, di sofa, di pangkuan ibu Anda, Bapak anda, atau pun seseorang. Itu adalah waktu yang menggembirakan – Anda melakukannya! Anda dapat mengontrol diri Anda. Anda tersenyum dan tertawa lucu, puas akan keberhasilan Anda.  Sekarang – langkah berikutnya – berjalan. Anda melihat orang lain melakukannya – ini keliatannya tidak terlalu sulit – hanya memindahkan kaki Anda saat Anda berdiri, kan?

Allah Maha Melihat



Seperti biasa, pagi itu saya masuk ke ruangan untuk mengajar siswa-siswa sekolah menengah atas di sebuah sekolah swasta. Di sekolah itu, saya mengampu pelajaran agama Islam. Hari itu merupakan hari pertama saya masuk, setelah seminggu para siswa melaksanaan ujian semester. Sudah menjadi kebiasaan, hari pertama masuk pasca ujian semester adalah hari pembagian lembar hasil ujian yang telah dinilai guru pengampu.
Sesaat setelah membagikan lembar hasil ujian yang telah saya nilai, saya menyampaikan beberapa patah kata kepada anak didik saya.
“Saya senang melihat nilai-nilai kalian yang bagus. Tapi, apa benar itu hasil pekerjaan kalian sendiri?”
Beraneka ragam reaksi siswa ketika saya melempar pertanyaan itu. Ada yang tersenyum, ada yang tertawa, ada yang diam dan ada juga yang menyahut dengan suara lantang, “Seratus persen pekerjaan sendiri, Pak!”
“Saya berharap seperti itu. Nilai itu kalian peroleh dari jerih payah kalian sendiri,” saya menanggapinya.
Setelah suana kelas tampak lengang, perlahan saya berdiri di hadapan siswa. Saya mengambil posisi berdiri di tengah, membelakangi papan tulis.
“Anak-anakku, dalam hidup ini kita harus jujur. Jujur kepada diri sendiri, jujur kepada orang lain dan jujur kepada Tuhan.”
Sesaat saya berhenti, sambil memperhatikan anak-anak yang diam seribu bahasa, serius mendengarkan ucapan saya.
“Saya tidak berprasangka buruk dengan nilai yang kalian peroleh. Tapi saya hanya ingin kalian semua jujur. Perbuatan menyontek, bertanya kepada teman di saat ujian merupakan perbuatan yang tercela. Dan jangan kalian menganggapnya sepele.”
Anak-anak tampak mulai terhanyut dengan ucapan saya. Dengan nada lirih, saya mencoba menyadarkan anak didik saya.
“Coba saya bertanya kepada kalian, seandainya saat kalian ujian, kemudian di empat sudut ruangan tempat ujian kalian ditunggui ayah, ibu, kakak dan adik kalian, apakah kalian berani untuk menyontek atau bertanya kepada teman kalian?”
“Tidak!!” Serentak jawaban mereka yang kemudian disusul suara tawa.
“Kalau kalian menjawab tidak, saya menjadi ragu akan kualitas keimanan kalian.” Celetuk saya yang mengejutkan para siswa. Salah seorang siswa yang duduk di bangku paling depan mengangkat tangannya seraya berucap, “Maaf, Pak. Kok bisa begitu?”
“Ya memang begitu. Keimanan kalian kepada Allah masih sangat minim, masih sebatas pada penglihatan mata manusia. Karena para realitanya, kalian berbuat atau tidak berbuat tergantung dilihat manusia atau tidak. Buktinya, kalian tidak akan berani menyontek saat ujian ketika ditunggui pengawas atau orang tua kalian. Jadi, intinya kalian masih belum bisa merasa bahwa ada Dzat Yang Maha Mengawasi, yaitu Allah.”

Minggu, 27 Maret 2011

Ingat Allah

Aku mau makan slalu ingat kamu..
Aku mau tidur slalu ingat kamu..
Rasanya lagu ini sedang in di telinga orang Indonesia saat ini.Yah..duo Maia siapa yang tidak kenal, di mall, di kantor-kantor, di tiap gang bahkan di rumah-rumah.. terdengar lagu ini mengalun.
Andai lagu itu ditujukan untuk Allah, wah… betapa indahnya dunia ini.. semua orang melafashkannya.. karena memang sesungguhnya hanya Dia, Allah azza wa jalla yang patut diingat melebihi apapun di dunia.
Mengapa manusia lebih condong pada hal-hal yang menjauhkan diri dari Allah daripada hal-hal yang mendekatkan diri padaNya? Smua berakar karena manusia menganggap Allah tidak selalu bersamanya (Fiilahi) dan Allah tidak selalu mengawasinya (Biilahi). Sehingga berani berbuat maksiat di hadapan Allah, memegang yang bukan haknya, mengambil yang bukan haknya, berdusta, dzalim terhadap orang lain maupun dirinya sendiri.
Padahal Allah swt telah berfirman,“Karena itu ingatlah kepadaKu,niscaya Aku mengingatmu..” [Al-Baqarah:152]
“Dan sesungguhnya mengingat Allah itu lebih besar keutamaannya.” [Al-Ankabut 45]
“Maka apabila kamu telah selesai shalat,ingatlah Allah di waktu berdiri,duduk dan di kala berbaring.” [An-Nisa:103]
“Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dari rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara,di waktu pagi dan petang,dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.[Al-Araf:205]

Sebegitu banyak ayat-ayat yang menunjukkan hendaknya kita selalu Ingat Allah, bukan hanya ketika shalat, bukan hanya ketika tertimpa musibah sehingga terasa begitu memohon diberikan jalan keluar.Tapi mengingat Allah hendaknya setiap saat.. ketika di mobil, ketika duduk menyelesaikan pekerjaan, ketika berjalan & berada dalam suatu perjalanan, supaya kita tetap berada dalam lindunganNya, terhindar dari tindak kriminal menceburkan diri dalam kedzaliman, juga terjaga dari godaan setan yang mengalir deras dalam aliran darah kita, sehingga tetap berada di jalan lurus jalan yang diridhoiNya, bukan dimurkaiNya.
Tapi sungguh manusia memang sungguh bodoh, banyak petunjuk, bukan malah membimbingnya.. akan tetapi malah melanggarnya, mencari jalan untuk menyiasati supaya yang salah jadi tampak sah-sah saja. Seperti firman Allah,” sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan bodoh.”[Al-Ahsab:73]

Subhanaallah Ya Mujibu..
Engkau Maha Suci Yang Maha Mengawasi kami
Jadikanlah lisan & hati yang Engkau berikan ini sebagai jalan
Untuk selalu mengingatMu, bukan malah mengkhianatiMu
Kami sibuk mengingat harta dunia kami, pasangan hidup kami, anak-anak kami
Tapi kami tidak sanggup senantiasa sibuk mengingatMu..
Ampuni kami Ya Allah Ya Tawwabu..


Boneka Cantik yang Tak Sadar Kecantikannya

Kesempurnaan adalah sesuatu yang relatif. Dengan memperbesar rasa syukur, kita akan memperoleh "kesempurnaan" yang hakiki.
Pada sebuah desa yang aman dan damai, ada seorang pembuat boneka yang sangat terkenal. Dengan sentuhan tangannya, boneka-boneka yang dibuat seolah-olah bisa hidup. Sebab, ia selalu membuat boneka dengan hati dan perasaannya. Tak heran, setiap boneka yang dibuatnya, selalu saja jadi rebutan untuk dibeli orang.
Seiring dengan berjalannya waktu, sang pembuat boneka pun mulai menua. Ia merasa, inilah saatnya membuat karya terakhir sebelum ajal menjemput. Untuk itu, ia pun segera bersiap-siap membuat boneka terbaik yang bisa dibuatnya.
Bahan-bahan terbaik pun dikumpulkannya. Kali ini, ia bertekad membuat boneka perempuan tercantik yang tak ada bandingannya. Maka, setiap hari, setiap waktu, sang pembuat boneka pun hanya berkutat untuk terus memperbaiki karyanya.
Rambut bonekanya dibuat berwarna hitam seperti putri cantik dari kerajaan. Matanya dibuat berwarna gelap dengan sorot tajam menyenangkan siapa saja yang memandang. Alisnya dibuat lentik sehingga setiap yang melirik akan dibuat terpesona. Tangan dan jemari dibentuk seindah mungkin karena pembuat boneka berharap boneka itu bisa menemani dan merangkul siapa saja yang beruntung memilikinya. Tubuhnya pun dibuat dengan lekukan tubuh perempuan cantik sehingga bisa jadi kebanggaan siapa saja.

Sabtu, 26 Maret 2011

Mengenal Ilmu Tauhid

Apakah ilmu tauhid itu? Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas pengokohan keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan, ilmu yang menyingkap kebatilan orang-orang kafir, kerancuan dan kedustaan mereka. Dengan ilmu tauhid ini, jiwa kita akan kokoh, dan hati pun akan tenang dengan iman. Dinamakan ilmu tauhid karena pembahasan terpenting di dalamnya adalah tentang tauhidullah (mengesakan Allah). Allah swt. berfirman:
أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ
“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar, sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” (Ar-Ra’d: 19)

Bidang Pembahasan Ilmu Tauhid
Apa saja yang dibahas? Ilmu tauhid membahas enam hal, yaitu:
1. Iman kepada Allah, tauhid kepada-Nya, dan ikhlash beribadah hanya untuk-Nya tanpa sekutu apapun bentuknya.
2. Iman kepada rasul-rasul Allah para pembawa petunjuk ilahi, mengetahui sifat-sifat yang wajib dan pasti ada pada mereka seperti jujur dan amanah, mengetahui sifat-sifat yang mustahil ada pada mereka seperti dusta dan khianat, mengetahui mu’jizat dan bukti-bukti kerasulan mereka, khususnya mu’jizat dan bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad saw.
3. Iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya sepanjang sejarah manusia yang panjang.
4. Iman kepada malaikat, tugas-tugas yang mereka laksanakan, dan hubungan mereka dengan manusia di dunia dan akhirat.
5. Iman kepada hari akhir, apa saja yang dipersiapkan Allah sebagai balasan bagi orang-orang mukmin (surga) maupun orang-orang kafir (neraka).
6. Iman kepada takdir Allah yang Maha Bijaksana yang mengatur dengan takdir-Nya semua yang ada di alam semesta ini.

Jumat, 25 Maret 2011

Umar bin Khattab

Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat terdekat nabi yang menjadi khalifah ke dua (khulafaur rosyidin) setelah Abu Bakar Ashidiq pada tahun 634-644. Umar bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin abdul Uzza, dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy. Ayahnya bernama Khaththab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar bin Khattab lahir di Mekkah pada tahun 581 dan wafat pada November 644.

Umar bin Khattab sosok yang disiplin, tegas, adil, bijaksana, sederhana dan sangat mencintai umat. Inilah sosok salah satu pemimpin terbaik yang dimiliki oleh umat Islam setelah Nabi Muhammad SAW. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara yang haq dan bathil. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah. Umar sebagai Khalifah tidak sekadar kepala negara dan kepala pemerintahan, lebih-lebih dia sebagai pemimpin umat. Ia sangat dekat dengan rakyatnya, ia menempatkan diri sebagai salah seorang dari mereka.

Utsman bin Affan

Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang paling pemalu. Ia termasuk salah satu Khalifah (Khulafaur Rosyidin) ke tiga yang memerintah setelah kematian sahabat Umar bin Khattab. Utsman bin Affan memerintah dari tahun 644 M (umur 69–70 tahun) hingga 656 M (selama 11–12 tahun). Selain pemalu, Utsman bin Affan merupakan ekonom yang sangat handal dan saudagar yang kaya raya tetapi sangatlah dermawan.

Rasulullah Saw sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati diantara kaum muslimin. Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah Saw, ‘Abu Bakar masuk tapi engkau biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus. Akan tetapi ketika Utsman masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa?’ Rasullullah menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?”

Abu Bakr ash-Shiddiq

Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du:

Di bawah ini kami ketengahkan sebuah cuplikan dari sejarah hidup seorang tokoh dan pahlawan umat Islam, seorang shahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang mulia, agar kita bisa mengambil pelajaran dan ibroh dari perjalanan hidupnya.

Shahabat Rasulullah ini mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah, seperti perang Badar, Uhud dan perang Khandak serta berbagai perang lainnya yang sangat menentukan dalam sejarah kaum muslimin. Beliau tidak pernah berpisah dengan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam baik saat berada dalam negeri atau keluar musafir. Beliau lahir dua tahun enam bulan setelah tahun gajah, beliau telah meminpin para shahabat shalat berjama’ah saat sakitnya Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam sebelum wafatnya beliau. Dia termasuk orang yang paling dicintai oleh Beliau, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam menikahi anaknya, dan dia termasuk orang yang pertama masuk Islam dari kalangan kaum lelaki, dan salah seorang tokoh yang diberi kabar gembira memasuki surga serta dia adalah orang terbaik dari golongan umat Islam setelah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam. Dialah orang yang pernah menemani Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam saat bersembunyi di dalam gua, dan beliau telah mendapat kemuliaan bisa menemani Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam pada peristiwa hijrah dan Allah subhanahu wa ta’ala telah menurunkan sebuah ayat yang tetap akan didengungkan sampai hari kiamat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua” . (QS. Al-Taubah: 40).

Kamis, 24 Maret 2011

Kita seharusnya bukan termasuk GENERASI KULIT

Makanlah mangga manalagimu, dagingnya, bukan kulit dan bukan pula bijinya. Iman itu harus melangkah lebih dalam; bukan hanya di kulit, di tepian, dalam ketakutan, keraguan. Tapi bukan pula keterlampauan, ekstrim, merasuk hingga menelan biji, merakus hingga aniaya, berlebihan, lalu memutus keberlangsungan.

Kelak, kulit itu hanyalah jadi sampah, walaupun jasanya besar telah melindungi daging sang mangga. Mungkin itulah yang namanya buih di lautan. Sedangkan nasib si biji, bisa dimanfaatkan untuk melahirkan generasi berikutnya, itu pun dengan beberapa syarat yang sudah disinergikan dengan semesta. Hei, siapa pula yang suka memakan biji mangga?

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi. Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. {TERJEMAHAN DATA SUCI Q.S. Al-Hajj (22) : 11}"

Biarkan kulit itu pergi ke dunianya. Ia hanyalah sang pembatas, furqon keberanianmu, dinding antara iman dan ingkar. Maka kuliti saja keraguanmu, masuklah lebih berani, dan nikmati manis manggamu, nikmati manis imanmu. Sungguh manis dirimu.Alhamdulillah.

Wallahu alam
KZ

Rabu, 23 Maret 2011

Tips Membaca cepat dan tepat

HAKEKAT MEMBACA


Menurut Kolker (1983: 3) membaca merupakan suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakekat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku efektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak.

Doglass (dalam Cox, 1988: 6) memberikan definisi membaca
sebagai suatu proses penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan tempat pembaca mengembangkan suatu kesadaran.

 Sejalan dengan itu Rosenblatt (dalam Tompkins, 1991: 267) berpendapat bahwa membaca merupakan proses transaksional. Proses membaca berdasarkan pendapat ini meliputi langkah-langkah selama pembaca mengkonstruk makna melalui interaksinya dengan teks bacaan. Makna tersebut dihasilkan melalui proses transaksional. Dengan demikian, makna teks bacaan itu tidak semata-mata terdapat dalam teks bacaan atau pembaca saja.

Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996: 8) mengatakan bahwa membaca merupakan rangkaian respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi: sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktiivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilam tersebut dilakukan secara bersama-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu

Syafi'i (1999: 7) juga menyatakan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, beberapa psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.

Adapun Farris (1993: 304) mendefinisikan membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan.

Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki.

PROSES MEMBACA
Menurut beberapa ahli ada beberapa model pemahaman proses membaca, di antaranya model bottom-up, top-down, dan model interaktif.

Model botton-up menganggap bahwa pemahaman proses membaca sebagai proses decoding yaitu menerjemahkan simbol-simbol tulis menjadi simbol-simbol bunyi.

Pendapat itu menurut Harjasujana (1986: 34) sama dengan pendapat Flesch (1955) yang mengatakan bahwa membaca berarti mencari makna yang ada dalam kombinasi huruf-huruf tertentu.

Begitu juga menurut pendapat Fries (dalam Harjasujana, 1986: 34) bahwa membaca sebagai kegiatan yang mengembangkan kebiasaan-kebiasaan merespon pada seperangkat pola yang terdiri atas lambang-lambang grafis.

Pendapat-pendapat di atas ternyata ditentang oleh Goodman (dalam Cox, 1998: 270) yang menyatakan bahwa membaca sebagai proses interaksi yang menyangkut sebuah transaksi antara teks dan pembaca.





Pembaca yang sudah lancar pada umumnya meramalkan apa yang dibacanya dan kemudian menguatkan atau menolak ramalannya itu berdasarkan apa yang terdapat dalam bacaan, membaca seperti itu disebut model top-down.

Kedua pendapat yang menyatakan model bottom-up dan model top-down akhirnya dipersatukan oleh Rumelhart dengan nama model interaktif.

Rumelhart (dalam Harris dan Sipay, 1980: 8) menyatukan dua pendapat itu dengan alasan bahwa proses belajar membaca permulaan bergantung pada informasi grafis dan pengetahuan yang berada dalam skemata. Membaca merupakan suatu proses menyusun makna melalui interaksi dinamis di antara pengetahuan pembaca yang telah ada dan informasi itu telah dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi pembaca.

Burns, dkk. (1996: 6) menyatakan bahwa aktifitas membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses membaca dan produk membaca.

Dalam proses membaca ada sembilan aspek yang jika berpadu dan berinteraksi secara harmonis akan menghasilkan komunikasi yang baik antara pembaca dan penulis. Komunikasi antara pembaca dan penulis itu berasal dari pengkonstruksian makna yang dituangkan dalam teks dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Lebih lanjut Burns, dkk. (1996:8) mengemukakan sembilan proses membaca tersebut yaitu:
(1) mengamati simbol-simbol tulisan, (2) menginterprestasikan apa yang diamati, (3) mengikuti urutan yang bersifat linier baris kata-kata yang tertulis, (4) menghubungkan kata-kata (dan maknanya) dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dipunyai, (5) membuat referensi dan evaluasi materi yang dibaca, (6) mengingat apa yang dipelajari sebelumnya dan memasukkan gagasan-gagasan dan fakta-fakta baru, (7) membangun asosiasi, (8) menyikapi secara personal kegiatan/tugas membaca sesuai dengan interesnya, (9) mengumpulkan serta menata semua tanggapan indera untuk memahami materi yang dibaca.




PERIODE MEMBACA

1. Prabaca
Menurut Burns, dkk. (1996: 224) siswa akan terdorong memahami keseluruhan materi jika para guru membiasakan kegiatan membaca dengan aktivitas prabaca, saatbaca, dan pascabaca. Tahap-tahap membaca itu tidak sama prosedurnya.

Tahap prabaca berbeda dengan tahap saat-baca dan pascabaca sebab tahap-tahap itu memerlukan teknik pembelajaran yang berbeda pula.
Aktivitas pada tahap prabaca sangat berguna bagi mahasiswa untuk membangkitkan pengetahuan sebelumnya. Aktivitas tersebut menurut Burns, dkk. (1996:224) bisa berupa membuat prediksi tentang isi bacaan, dan menyusun pertanyaan tujuan. Adapun Moore (1991: 22) menyarankan kepada siswa agar pada prabaca, siswa menganalisis judul bab, subjudul, gambar, pendahuluan yang dilanjutkan dengan menyusun pertanyaan. Leo (1994: 5) mempertegas pendapat Moore bahwa sebelum kegiatan membaca, siswa mensurvei judul bab supaya bisa mengembangkan membaca secara efektif ,dan bisa mengatur waktunya secara fleksibel.

2. Saat-baca
Aktivitas pada tahap saat-baca merupakan kegiatan setelah prabaca. Kegiatan ini dilakukan siswa untuk memperoleh pengatahuan baru dari kegiatan membaca teks bacaan. Dalam membaca tersebut, siswa akan berusaha secara maksimal memahami teks bacaan dengan berbagai strategi. Burns, dkk. (1996:229-236) mengemukakan beberapa strategi dan aktivitas yang dapat digunakan pada saat-baca untuk meningkatkan pemahaman tersebut. Strategi dan aktivitas yang dimaksud meliputi strategi matakognitif, prosedur cloes dan pertanyaan penuntun.

Sedangkan Leo (1994: 8) lebih menekankan pada kegiatan membaca dengan cara menandai bagian-bagian yang dianggap penting dan atau membuat ikhtisar bacaan tersebut.

3. Pasca-baca
Aktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burns, dkk. (1996:237) digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi.
Strategi yang bisa digunakan dalam pascabaca dapat berupa pembelajaran pengayaan, pertanyaan, representasi visual, teater pembaca, penceritaan kembali dan aplikasi.

JENIS-JENIS MEMBACA

Dari Aspek kegiatannya
1. Membaca Keras
Membaca keras merupakan kegiatan membaca yang menekankan pada ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda baca. Kegiatan membaca seperti ini disebut juga sebagai kegiatan “membaca teknis”.

2. Membaca dalam Hati
Membaca dalam Hati merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. Secara fisik membaca dalam hati harus menghindari vokalisasi, pengulangan membaca, menggunakan telunjuk/petunjuk atau gerakan kepala.

3. Membaca Cepat
Yaitu membaca yang tidak menekankan pada pemahaman rincian-rincian isi bacaan, akan tetapi memahami pokok-pokoknya saja. Membaca ini dapat dilakukan dengan menggerkkan mata dengan pola-pola tertentu.

4. Membaca Rekreatif
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat dan kecintaan membaca; biasanya bahan bacaab diambil dari cerpen dan novel.

5. Membaca Analitik
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari informasi dari bahan tertulis; menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara eksplisit dalam bacaan.




Menurut Bentuknya

1. Membaca Intensif (Qira’ah Mukatsafah)
Yaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan utama dalam membaca dan memperkaya perbendaharaan kata serta menguasai qawaid yang dibutuhkan dalam membaca.

2. Membaca Ekstensif (Qira’ah Muwassa’ah)
Yaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan.

MEMBACA PEMAHAMAN

Banyak definisi membaca pemahaman yang disampaikan oleh para ahli. Definisi itu secara umum mempunyai arti yang hampir sama, yaitu memahami informasi secara langsung yang ada dalam teks bacaan itu dan memahami informasi yang tidak secara langsung dalam teks. Pendapat-pendapat yang mendukung definisi itu diantaranya adalah:

Rubin (1993: 194) mendefinisikan bahwa membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun sejumlah pengetahuan.

Membangun sejumlah pengetahuan itu menurut Nola Banton Smith dalam Rubin (1993:195) bisa berupa kemampuan pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif.

Hal itu diperkuat oleh Burns (1996:255) bahwa membaca pemahaman terdiri empat tingkatan, yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretatif (interpretative comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman kreatif (creative comprehension).
Beberapa kemampuan yang ada dalam membaca literal, interpretatif, kritis, dan kreatif dapat diuraikan lebih rinci lagi mulai dari definisi sampai dengan aktivitasnya.

Penjelasan tentang definisi dan aktivitasnya tersebut, Syafi’ie (1999: 31) mengatakan bahwa pemahaman literal adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memamhami arti kata, kalimat dan paragraf dalam konteks bacaan itu seperti apa adanya. Dalam pemahaman literal ini tidak terjadi pendalaman pemahaman terhadap isi inforasi bacaan. Yang terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa yang tertulis dalam bacaan.

Untuk membangun pemahaman literal, pembaca dapat menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, bagaimana, mengapa.

Membaca interpretatif merupakan kegiatan membaca yang berusaha memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Kegiatan ini lebih dalam lagi bila dibandingkan dengan membaca literal karena dalam membaca literal pembaca hanya mengenal apa yang tersurat saja, tetapi dalam membaca interpretatif, pembaca ingin juga mengetahui apa yang disampaikan penulis secara tersirat. Menurut Syafi’ie (1999:36) pemahaman interpretatif harus didahului pemahaman literal yang aktivitasnya berupa: menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab-akibat, membuat perbandingan-perbandingan, menemukan hubungan baru antara fakta-fakta yang disebutkan dalam bacaan.

Membaca kritis merupakan membaca yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu teks bacaan dengan jalan melibatkan diri sebaik-baiknya ke dalam teks bacaan itu. Oleh para ahli membaca kritis ini dipandang sebagai jenis membaca tersendiri sehingga para ahli membuat definisi yang redaksinya berbeda-beda. Menurut Burns (1996:278) membaca kritis adalah mengevaluasi materi tertulis, yakni membandingkan gagasan yang tercakup dalam materi dengan standar yang diketahui dan menarik kesimpulan tentang keakuratan, dan kesesuaian. Pembaca kritis harus bisa menjadi pembaca yang aktif, bertanya, meneliti fakta-fakta, dan menggantungkan penilaian/keputusan sampai ia mempertimbangkan semua materi.

Membaca kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus menggunakan imajinasinya. Dalam membaca kreatif, pembaca memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan emosionalnya. Kemampuan itu akan bisa memperkaya pengetahuan-pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya nalarnya sehingga pembaca bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru. Proses membaca kreatif ini menurut Syafi’ie (1999:36) dimulai dari memahami bacaan secara literal kemudian menginterpretasikan dan memberikan reaksinya berupa penilaian terhadap apa yang dikatakan penulis, dilanjutkan dengan mengembangkan pemikiran-pemikiran sendiri untuk membentuk gagasan, wawasan, pendekatan dan pola-pola pikiran baru.
 
  
TEKNIK MEMBACA CEPAT

Pendahuluan
Pernahkan Anda bingung menghadapi buku tebal atau tumpukan buku yang harus dipahami dalam waktu cepat. Hal ini biasanya dialami ketika kita menghadapi ujian sekolah/kuliah, membuat karya ilmiah, menyiapkan bahan presentasi, atau mempelajari dokumen-dokumen penting. Padahal waktu Anda sangat terbatas.

Rasanya tak mungkin buku itu bisa dibaca seluruhnya. Sementara Anda dituntut harus paham isi buku itu. Kondisi ini tak jarang membuat kita panik bahkan mungkin stress.

Tahukan Anda bahwa kekuatan mata manusia sangat luar biasa dalam menangkap simbol-simbol verbal dan non verbal dalam tulisan. Bahkan berkat kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, mata kita mampu mengalahkan kamera secanggih apapun. Oleh karena itu sesungguhnya mata kita mampu menangkap cepat tulisan yang berupa simbol-simbol.

Potensi inilah yang bias dikembangkan untuk memahami isi bacaan secara cepat atau sering disebut membaca cepat (speed reading). Permasalahannya adalah apa kiat dan melatih membaca cepat Dalam membaca cepat ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, antara lain:

Hambatan membaca
Karena berbagai tuntutan tadi, mungkin Anda pernah mencoba berusaha untuk bisa membaca cepat. Berbagai cara sudah dilakukan tetapi belum berhasil. .Padahal setiap orang berpotensi untuk bisa membaca cepat. Coba Anda renungkan, barangkali ada beberapa kesalahan yang Anda lakukan ketika membaca cepat. Ada beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan orang ketika membaca cepat, antara lain:

Kesalahan sub vokalisasi ini dimaksudkan adalah ketika membaca mulut dan hati sama-sama ikut berujar. Biasanya kendala ini muncul ketika Anda terbiasa mengulangi bacaan, mengeluarkan suara atau membaca dalam hati. Menurut pakar membaca cepat, kebiasaan membaca seperti ini disebabkan oleh kesalahan metode yang kita gunakan ketika pada masa kecil belajar membaca.

Misalnya metode Phonic yang memperkenalkan abjad dari A s.d. Z yang dilanjutkan dengan mengulang kata-kata. Ada juga metode Lokk say, misalnya kata “Budi” langsung disebut Budi. Biasanya guru bisa mengontrol dan mengoreksi pengucapan siswa. Menurut para ahli bahwa hal ini merupakan salah satu kendala dalam membaca cepat (speed reading), sehingga perlu dihindari.

Finger Panting
Mungkin Anda pernah mengalami atau melihat ketika membaca menggunakan pointer/penunjuk. Di sisi lain ada mitos yang mengatakan bahwa ketika membaca tak boleh menggunakan penunjuk atau jari tangan. Mitos ini dipercayai juga oleh banyak pendidik dan para orang tua yang mengajari anaknya dalam membaca.

Kebiasaan membaca menggunakan penunjuk seperti ini merupakan kesalahan dalam membaca cepat yang disebut Finger panting.
Dalam perkembangannya para pakar membaca cepat justru membolehkan teknik membaca cepat menggunakan pointer/penunjuk. Alasannya adalah menggunakan penunjuk atau jari tangan dalam membaca justru dapat meningkatkan konsentarsi dan mempercepat proses membaca, karena dapat langsung mengarahkan mata pada bahan bacaaan. Jika Anda tak percaya, silahkan buktikan membaca menggunakan cara seperti ini.

Regretio
Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca pikiran atau otak memikirkan bacaan yang lalu atau memikirkan hal lain di luar isi bacaan. Cara seperti ini dapat berakibat pada penglihatan mata kita tidak konsen pada bahan bacaan (kalimat) sehingga membaca menjadi lamban. Kebiasaan salah dalam membaca ini disebut hambatan regretio.

back skippin
Ketika membaca secara tidak sadar kadang-kadang kita mengulang-ulang bahan bacaan (kata atau kalimat) sebelum topik yang dibaca diselesaikan. Cara ini merupakan kesalahan membaca yang disebut back skippin. Cara seperti ini dapat mengakibatkan penglihatan mata kita terhadap bahan bacaan menjadi lamban, sehingga sulit melakukan speed reading.

Model membaca cepat
Sebelum berlatih membaca cepat, kita harus paham beberapa model membaca cepat. Ada tiga model yang biasa digunakan dalam membaca cepat, yaitu:

1.
Model line by line
Model line by line atau sering disebut model garis per garis. Membaca model ini kata-kalimat dalam bahan bacaan dibaca secara berurutan dari baris pertama hingga baris terakhir secara beurutan. Model ini biasanya digunakan untuk bacaan yang bersifat padat, materi bacaan yang relative baru (masih asing), atau banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing.

2.      Model Spiral


Membaca cepat Model Spiral. Ketika membaca kita tidak membaca seluruh isi bacaan, tetapi dibaca secara gigzag seperti spiral. Penggabungan kata/kalimat dalam bacaan menggunakan rasio dan pemikiran kita, sehingga kita mengimpulkan sendiri dari kata-kata kunci yang dibaca.

3.    Model Melingkar
Model melingkar atau mencari kata kunci. Di sini pembaca tidak membaca semua kata/kalimat dalam bacaan tetapi dicari kata kunci (key word). Kata-kata kunci ini menjadi acuan untuk memahami isi bacaan dan dihubungkan melalui logika dan pemikiran si pembaca.
Model ini biasanya digunakan untuk membaca informasi yang sifatnya ringan. Milsanya membaca Koran, majalah, dll.




Teknik membaca cepat
Untuk bisa membaca cepat memang perlu teknik tertentu. Secara umum ada dua teknik membaca yaitu:

1.
Teknik Scanning
Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut kita dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang menjadi perhatian pembaca. Sebagai gambaran nyata, teknik ini bias diilustrasikan seperti kita sedang membaca Koran, mencari judul-judul atau topic berita yang dianggap menarik.

2.
Teknik Skimming
Teknik membaca Skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Setelah itu kita melacak informasi yang ingin kita ketahui secara mendalam. Untuk memperlancar proses skimming maka lakukanlah terlebih dahulu membaca daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, judul atau sub judul, serta kesimpulan. Dari bagian-bagian buku ini minimal kita bisa menafsirkan apa inti dari isi buku yang akan kita baca tersebut.

Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus dalam teks. Sebagai gambaran teknik ini bisa diilustrasikan seperti kita mencari arti kata dalam kamus, atau mencari nomor telpon dalam buku telpon.

Langkah-langkah membaca cepat

Sebelum melatih membaca cepat, kita perlu paham beberapa langkah membaca cepat, yaitu:
1.           Langkah pertama adalah Persiapan
Tahap persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini kita coba menafsirkannya sesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah kita alami. Kita bisa menafsirkan isi bacaan dari judul yang dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan yang kita miliki sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca.

Kemudian perhatikan gambar dan keterangan gambar dari materi yang akan dibaca. Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena itu symbol visual ini dapat membantu kita memahami isi bacaan.

Selanjutnya kita perlu memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring. Huruf yang dicetak berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam isi bacaan. Langkah selanjutnya adalah membaca alinea awal dan akhir. Alinea awal mengantarkan pembaca pada isi bacaan, sedangkan aliena akhir biasanya berupa pokok pikiran dari isi bacaan. Melalui aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita menafsirkan keseluruhan isi bacaan. Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.

 2. Langkah kedua adalah Pelaksanaan
Jika kita telah melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan kita baca. Selanjutnya kita dapat memulai membaca cepat dengan menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan skimming. Di sini kita bisa mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan melalui asosiasi dan imajinasi kita sehinga bisa dengan cepat mengambil inti sari isi bacaan tampa harus membaca seluruh isi buku.


Latihan membaca cepat
Untuk menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu latihan. Latihan ini meliputi latihan otot mata, pheriperial mata, dan latihan pernapasan.

A.  Melatih Otot Mata
Melatih otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan bola mata dalam keadaan terpejam ke atas ke bawah, lalu samping kiri dan kanan. Latihan ini harus dilakukan secara continue minimal selama 14 hari, masing-masing selama lima menit tanpa harus putus. Apabila satu hari saja tidak latihan, maka otot mata akan kembali ke keadaan sebelum latihan. Animasi Melatih Otot Mata

B.  Melatih Pheriperal Mata
Melatih pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara pandangan mata mengikuti gerakan telunjuk di depan mata. Tujuannya agar mata kita dapat menjangkau seluruh bacaan tanpa menggeleng-gelengkan kepala, karena menggelengkan kepala itu menghambat membaca cepat.

C.  Melatih Pernapasan
Melatih prnapasan dapat dilakukan dengan cara tarik napas panjang keluarkan secara perlahan. Kemudian latihan konsentrasi yang berhubungan dengan sikap duduk, tegak, libatkan asosiasi dan imajinasi. Di sini usahakan seolah-olah sedang berkomunikasi dengan sang penulis.



Penutup
Tentunya Anda sudah paham dengan penjelasan tadi. Hakekat membaca cepat adalah memahami isi bacaan secara cepat. Ternyata memahami sebuah buku, tidak harus membaca seluruh isi buku. Melalui teknik membaca cepat yang dijelaskan di atas kita bisa memahami sebuah buku dengan relatif cepat tanpa harus membaca seluruh isi buku. Untuk bisa membaca cepat ini kadang-kadang dihadapkan kepada beberapa hambatan. Kunci utama mengatasi hambatan-hambatan ini adalah ada keinginan untuk merubah kebiasaan membaca yang merugikan tadi.

Selanjutnya kita perlu memahami model membaca cepat, seperti model line by line, model spiral, dan model melingkar. Yang lebih penting lagi kita perlu paham teknik membaca cepat, baik skimming maupun scanning, serta langkah-langkah dalam membaca cepat.