Senin, 10 Desember 2012

DARI DIAM DAN HENING 5.



Adakalanya kita seperti ingin memraktekkan cara mati sebelum mati. Tapi dengan cara seperti kita ingin benar-benar mati. Misalnya, kita bisa saja melakukan aktivitas-aktivitas yang sebenarnya akan merusak syaraf-syaraf otak yang sudah terbentuk itu dengan cara menahan nafas untuk mengurangi suplai oksigen kedalam otak kita. Atau kita bisa melakukan metoda penyiksaan diri lainnya seperti bertapa ditempat sunyi, bermeditasi dibawah air terjun, dan dengan pemakaian obat-obatan penyebab halusinasi lainnya seperti yang banyak dilakukan orang-orang di pedalaman rimba Amazon Brazil. Tujuannya satu, yaitu agar kita bisa untuk beberapa saat melepaskan diri kita dari penjara pikiran yang membelenggu kita selama ini.

Sabtu, 08 Desember 2012

DARI DIAM DAN HENING 4.



 Kan ini yang menjadi masalah kita selama ini. Kita rindu untuk bisa kembali merasakan dan mereguk indahnya kehidupan seorang bayi. Seorang yang tidak punya rasa takut, khawatir, dan sedih sedikitpun. Sehingga kehidupan seorang bayi adalah kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan, kedamaian, kesejahteraan. Hidup yang aman dan sentosa. Hidup dengan semua fasilitas makanan, minuman, pakaian, dan rumah yang terbaik dan terindah dari orang tuanya. Hidup dimana semua orang ingin mencubitnya dengan gemas. Senyum dan pandangan matanya menggetarkan rohani semua orang, sehingga semua orang yang melihatnyapun dialiri oleh rasa senang yang melimpah ruah. Tangisnya menyentuh rohani semua orang, sehingga siapapun yang mendengar tangisnya itu akan tergopoh-gopoh ingin mengusir apa-apa yang membuatnya menangis. Kata-kata dan kalimat-kalimat pertama yang diucapkannya sangat ditunggu-tunggu. Walaupun kata dan kalimatnya itu masih terbata-bata. Saat dia berkata mamah, ibu, umi…, mata ibunya akan segera saja berlinang dengan air mata sambil memeluk dan menciumnya dengan lembut. Ketika dia panggil papah, abi, bapak…, bapaknya akan bergetar penuh haru dan bangga. Ketika dia panggil, nenek…, kakek…, sang kakek dan neneknya akan terkekeh penuh rasa bahagia…

DARI DIAM DAN HENING 3.



Istilah-istilah dan praktek-praktek Yang Boleh Jadi Rancu.
Selama ini kita dibuat rancu tentang istilah mengosongkan pikiran, istilah menjadi bayi, dan istilah menutup howo songo. Belum lagi kalau ditambah dengan istilah-istilah yang berasal dari dunia NLP, Hipnotherapy, Psikologi. Dunia tasawuf atau suffiyah dengan berbagai tarekatnya cukup pula menjadi sebuah konsep yang misterius yang berada diatas sebuah menara gading spiritualitas yang sepertinya tidak akan bisa didapatkan oleh sembarangang orang, kecuali dengan bantuan seseorang yang katanya haruslah bermaqam Waliyyam Mursyida yang Kamil Mukammil. 

Rabu, 05 Desember 2012

DARI DIAM DAN HENING 2.



Sedikit tentang pikiran dan proses berpikir.

Sebenarnya disini hanya ada dua entiti saja yang saling berinteraksi, yaitu saya (kita) sebagai subjek dan sesuatu yang lain sebagai objek. Kita dan objek itu saling terhubung oleh sebuah “perhatian” yang sedang kita berikan. Sebuah pikiran adalah sebentuk objek yang sedang menjadi pusat perhatian kita. Objek itu biasanya sesuatu yang dengan mudah bisa kita kenali melalui VAKOG atau alat indera kita, yang kesemuanya bisa kita sebut sebagai Objek Pikir saja.

Jadi yang disebut sebagai Pikiran itu adalah Objek Pikir yang sedang kita ambil perhatikan lebih terhadapnya.
 
Disini ada kita yang terlibat, ada Objek Pikir sebagai pusat perhatian kita, dan ada pula Perhatian lebih yang kita berikan terhadap Objek Pikir itu dibandingkan dengan Objek pikir lainnya. Ketika kita sedang memberikan perhatian lebih kepada sebuah Objek Pikir, maka kita disebut sebagai orang yang sedang berpikir. Sebaliknya, kalau kita sedang tidak memberikan perhatian apa-apa kepada sebuah objek, maka kita juga dikatakan sedang tidak berpikir. Itu saja kok. Sederhana kan?

DARI DIAM DAN HENING 1.


Ketika disuruh DIAM, saya hanya ikut. Saya tidak mengajukan tanya kenapa. Berbilang hari berlalu. Lalu semua simpul hubungan-hubungan pemikiranpun menjadi nyata…
Diam dan hening, adalah sebuah keadaan dimana pergerakan RUHANI kita sudah tidak dihambat dan dihentikan lagi oleh berbagai file pikiran, sebut saja objek pikir atau objek saja, yang tersimpan didalam memori kita yang telah kita kumpulkan selama hidup kita. Berbagai objek itu dalam ilmu NLP sering disebut dengan istilah keren sebagai objek VAKOG (Visual. Auditory, Kinestetik, Olfactory, Gustatory), atau dalam bahasa kampung kita disebut sebagai objek yang bisa dikenali dengan mudah oleh panca indera kita.