Jumat, 29 April 2011

Rukun sholat

Rukun sholat adalah bagian dari sholat yang jika ditinggalkan maka tidak sah sholat tersebut atau batal rakaat dalam sholat.


Rukun sholat terdiri dari tiga macam :


1.Rukun Kauli adalah rukun yang di kerjakan oleh anggota badan
2.Rukun fi'li adalah rukun yang dikerjakan oleh lisan
3.Rukun qolbi adalah rukun yang di kerjakan oleh hati


rukun sholat berikut harus dilaksanakan dalam setiap sholat kita. ada 14 rukun dalam sholat yaitu :

1. Berdiri ketika sholat.(bagi yang mampu)
Berdasarkan firman Allah :
وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Artinya : " Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'" (QS Al-Baqoroh : 238)

2. Takbiratul Ihram.
Berdasarkan Sabda Nabi -sholallahu alaihi wasallam- :
ثم استقبل القبلة وكبر

Artinya : "kemudian menghadaplah kekiblat dan takbirlah."
Yang dimaksud "Takbiratul Ihram" adalah ucapan "Allahu Akbar" ketika memulai sholat. sedangkan mengangkat tangan ketika takbir adalah sunnah.

3. Membaca Al-fatihah.
Berdasarkan sabda Nabi -sholallahu alaihi wasallam- :
لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب

Artinya : "Sholat itu tidak sah jika belum membaca al-fatehah."

4. Rukuk pada setiap rekaat.
Berdasarkan firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu." (QS Al-Hajj : 77)

5. Bangun dari rukuk.
Berdasarkan sabda Nabi -sholallahu alaihi wasallam- :

صلوا كما رأيتموني أصلي

Artinya : "Sholatlah kamu sebagaimana aku sholat."

6. I'tidal.
I'tidal adalah setelah bangun dari rukuk kemudian kembali keposisi berdiri.
Berdasarkan sabda Nabi -sholallahu alaihi wasallam- :

صلوا كما رأيتموني أصلي

Artinya : "Sholatlah kamu sebagaimana aku sholat."

7. Sujud.
Berdasarkan firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu." (QS Al-Hajj : 77)

8. Bangun dari sujud dan duduk diantara dua sujud.
Berdasarkan hadist dari 'Aisyah :

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا رفع رأسه من السجود ; لم يسجد حتى يستوي قاعدا

Artinya : "Nabi-sholallahu alaihi wasallam- ketika beranjak dari sujudnya, beliau tidak kembali sujud kecuali telah sempurna dalam duduknya." (HR Muslim)

9. Tuma'ninah dalam setiap gerakan.(bagian yang sering dilupakan)

Yang dimaksud "tuma'ninah" adalah tenang, melakukan gerakan-gerakan sholat dengan tenang dan tidak mengurangi sedikitpun gerakan-gerakan tersebut dan melakukannya dengan sempurna.

10. Tasyahud akhir.
Berdasarkan sabda Nabi -sholallahu alaihi wasallam- :
صلوا كما رأيتموني أصلي

Artinya : "Sholatlah kamu sebagaimana aku sholat."

11. Duduk ketika tsyahud akhir.

12. Sholawat atas Nabi ketika duduk dalam tasyahud akhir.
Lafadz sholawat yang diucapkan ketika tasyahud akhir adalah :
اللهم صل على محمد

"Allahumma Sholli 'Ala Muhammad."
dan jika menambah maka itu adalah sunnah.

13. Tertib dalam semua rukun-rukunnya.
Melakukan rukun-rukun sholat secara berurutan, mulai dari takbir sampai salam sesuai tuntunan Nabi -sholallahu alaihi wasallam- :

صلوا كما رأيتموني أصلي

Artinya : "Sholatlah kamu sebagaimana aku sholat."

14. Salam.
Berdasarkan sabda Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- :
وختامها التسليم

Artinya : "dan penutupnya (sholat) adalah salam."
salam kekanan adalah termasuk rukun sholat. sedangkan salam kekiri adalah sunnah.

Demikianlah 14 rukun sholat yang harus diketahui setiap muslim.
Allahu a'lam



Nabung Amal Sholeh, april 2011
disarikan dari berbagai sumber
 

Senin, 25 April 2011

Bersabarlah karena dibalik kesabaran ada kemenangan

Di suatu sore, Seorang Anak datang kepada Ayahnya yang sedang membaca koran.

“Ayah, ayah” kata Sang Anak

“Ada apa?” tanya Sang Ayah

“Aku capek, sangat capek. Aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek, aku mau menyontek saja! aku capek, sangat capek.



Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! Aku capek, sangat capek.

Aku capek karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung, aku ingin jajan terus!

Aku capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati.

Aku capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman-temanku, sedangkan teman-temanku seenaknya saja bersikap kepada ku.

Aku capek Ayah, aku capek menahan diri. Aku ingin seperti mereka. Mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis.

Kemudian sang Ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ”Anakku ayo ikut Ayah, Ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak. Kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang. Lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu-kupu, bunga-bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang.

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? Padahal tempat ini begitu indah…”

” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”

” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tahu ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya Yah? Alhamdulillah”

” Nah, akhirnya kau mengerti”

” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi.
Bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga, dan akhirnya semuanya terbayar kan? Ada telaga yang sangat indah. Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? Kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

” Ayah tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat. Begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu. Tapi, ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri. Maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri,, seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya. Maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang. Maka kau tau akhirnya kan?”

” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini. Sekarang aku mengerti. Terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”

Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

Jumat, 22 April 2011

Panduan Praktis Tata Cara Wudhu

Segala puji hanya kembali dan milik Allah Tabaroka wa Ta’ala, hidup kita, mati kita hanya untuk menghambakan diri kita kepada  Dzat yang tidak membutuhkan sesuatu apapun dari hambanya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada RasulullahMuhammad bin Abdillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, beserta keluarga dan para sahabat beliau radhiyallahu ‘anhum.

Kedudukan wudhu dalam sholat
Wudhu merupakan suatu hal yang tiada asing bagi setiap muslim, sejak kecil ia telah mengetahuinya bahkan telah mengamalkannya. Akan tetapi apakah wudhu yang telah kita lakukan selama bertahun-tahun atau bahkan telah puluhan tahun itu telah benar sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam? Karena suatu hal yang telah menjadi konsekwensi dari dua kalimat syahadat bahwa ibadah harus ikhlas mengharapkan ridho Allah dan sesuai sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam. Demikian juga telah masyhur bagi kita bahwa wudhu merupakan syarat sah sholat[1], yang mana jika syarat tidak terpenuhi maka tidak akan teranggap/terlaksana apa yang kita inginkan dari syarat tersebut. Sebagaimana sabda Nabi yang mulia, Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam,
« لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ »
“Tidak diterima sholat orang yang berhadats sampai ia berwudhu”.[2]
Demikian juga dalam juga Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan kepada kita dalam KitabNya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki”. (QS Al Maidah [5] : 6).
Maka marilah duduk bersama kami barang sejenak untuk mempelajari shifat/tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam.

Pengertian wudhu
Secara bahasa wudhu berarti husnu/keindahan dan nadhofah/kebersihan, wudhu untuk sholat dikatakan sebagai wudhu karena ia membersihkan anggota wudhu dan memperindahnya[3]. Sedangkan pengertian menurut istilah dalam syari’at, wudhu adalah peribadatan kepada Allah ‘azza wa jalla dengan mencuciempat anggota wudhu[4] dengan tata cara tertentu. Jika pengertian ini telah dipahami maka kita akan mulai pembahasan tentang syarat, hal-hal wajib dan sunnah dalam wudhu secara ringkas.

Rabu, 20 April 2011

Keajaiban Matahari


Matahari adalah unit terbesar dari sistem tata surya kita. Matahari sangatlah panas dan mengandung gas yang selalu terbakar. Di permukaannya selalu terjadi ledakan bagaikan jutaan bom atom yang dijatuhkan tiap waktu. Ledakan ini menghasilkan lidah api raksasa yang ukurannya 40 atau 50 kali lebih besar dari bumi kita.

Matahari seperti bola api raksasa yang memberikan panas dan cahaya yang sangat besar dari permukaannya. Ruang angkasa, bagaimanapun, gelap gulita. Bumi kita adalah salah satu bagian yang indah dari kegelapan mutlak itu. Dan, tidak ada unit lain selain matahari di tata surya kita yang mampu menyinari dan menghangatkan bumi kita. Apabila bukan dari matahari, maka akan terjadi malam selama-lamanya, dan setiap daerah akan terselimuti es. Kehidupan dengan begitu akan mustahil, dan kita pun tidak akan ada.

Panas yang diberikan matahari akan sangat tinggi selama musim panas. Namun, matahari jaraknya jutaan kilometer dari bumi, dan hanya 0,2 persen dari panasnya yang benar-benar mencapai bumi. Sejak suhu di bumi bisa sangat tinggi, meskipun matahari letaknya begitu jauh, bagaimana dengan suhu matahari itu sendiri?

Temperatur di permukaan matahari adalah 6.000 derajat Celcius, dan 12 juta derajat Celsius di dalamnya.

Allah telah menciptakan jarak yang sempurna antara bumi dan matahari. Apabila jarak matahari lebih dekat dengan kita, maka semua yang ada di bumi akan menguap dan terbakar. Begitu juga, apabila jaraknya lebih jauh dari saat ini, maka semua daerah akan tertutupi es. Dengan begitu, tentu saja, kehidupan akan mustahil.

Daerah kutub, daerah yang mendapatkan panas paling sedikit dari matahari, secara permanen diselimuti oleh es, sedangkan daerah ekuator, yang mendapatkan lebih banyak panas, selalu panas. Namun, perbedaan suhu antara kutub dan ekuator ini yang menyebabkan terciptanya iklim moderat di bumi secara keseluruhan, dan iklim inilah yang menyokong terwujudnya kehidupan. Hal tersebut adalah salah satu tanda dari tidak terhitungnya bukti cinta Allah kepada manusia.

Tujuh Cara Meraih Kebahagiaan

Setiap hari mungkin saja anda melihat entah saudara, teman, tetangga dan sebagainya yang pada saat tertentu, anda menemukan dia sedang bersedih atau menangis, tentu ada saja sebabnya, mungkin karena urusan dengan kekasih, masalah rumah tangga, masalah kuliah, masalah kerjaan dan lain sebagainya, banyak sekali orang yang anda temukan seperti itu. Kedaan seperti ini bukan hanya terdapat dinegara berkembang, juga di negara maju.
Keadaan orang yang sedang bersedih melahirkan bermacam sinetron, drama, film, sandiwara dan lain sebagainya. Dan memang kesedihan juga bisa dijadikalan ladang untuk mencari keuntungan atau bisnis, lagi-lagi tak adapun yang di dunia diciptakan dengan sia-sia, termasuk tetasan air mata atau kesedihan, bahkan sinetron yang berlatar belakang kesedihan sangat diminati kaum wanita, aneh juga ya manusia, melihat drama orang lagi sedih kok senang?
Begitu banyak orang yang tak bahagia di negeri ini, begitu banyak orang yang sengsara di negeri ini dan begitu banyak orang menderita atau tak bahagia di atas harta yang melimpah ruah, di tengah-tengah kekayaan yang tak habis-habisnya dimakan tujuh turunan!
Namun anehnya mereka tak bahagia, anda bisa bayangkan bila seorang setingkat Princess Diana, istri calon Raja Inggris, Pangeran Charles, harus main “petak umpet” dengan suaminya dan akhirnya mati tabrakan di sebuah terowongan Paris beberapa tahun lalu. Coba apa yang dicarinya? Kecantikan dia miliki, harta melimpah, jabatan dan pangkat tak semua orang punya, apa lagi yang dicari? Ya ternyata konon khabarnya dia tak bahagia dengan suaminya, padahal suaminya seorang Pangeran, yang gadis di manapun mengimpikan jadi istrinya.
Bayangkan orang setingkat istri calon Raja di Inggris harus mati mengenaskan karena tak bahagia. Atau anda masih bisa membaca sejarah artis yang Amerika yang terkenal keseluruh penjuru dunia dan menjadi idola di jamannya, di tahun 1960 dan hubunganya bukan dilevel disembarang level, tapi di tingkat tinggi, setingkat Presiden John F. Kenedy di Amerika Serikat waktu itu, siapa dia? Marilyn Monroe.
Wikipedia.org menulis “namun demikian, permasalahan yang menyangkut karier maupun kehidupan pribadinya menjadi semakin buruk dan rumit. Kehidupan Marilyn Monroe berakhir mengenaskan, dia ditemukan tewas di rumahnya yang dipercaya sebagai akibat tindakan bunuh diri karena overdosis meminum obat tidur”
Coba anda bisa bayangkan dua orang yang sudah sama-sama terkenal, sama-sama kaya, sama-sama sudah mencapai impian setiap kaum wanita sedunia, harus mati mengenaskan hanya karena tak bahagia.
Dan kalau mau dicari contoh lainya bisa anda cari sebanyak-banyaknya. Oya di Indonesia dulu pernah ada tokoh artis yang sangat terkenal karena berperan sebagai ibu yang sangat baik dalam setiap sandiwara TVRI saat itu, namun ini juga sangat disayangkan, sebagai contoh walau hanya dalam TV, dia mati dalam kedaan gantung diri, padahal dia seorang perempuan! Jadi ternyata orang yang tak bahagia ada di segala laipisan masyarakat.
Dan benar, ternyata banyak sekali orang yang menderita di dunia ini dan penderitaan atau tidak merasa bahagia lagi-lagi ternyata bukan hanya milik orang yang tak punya harta benda atau orang miskin, namun banyak sekali juga terjadi pada orang yang penuh dengan harta kekayaan, artinya dalam harta yang begitu banyakpun manusia bisa merasa menderita atau tak merasa bahagia, ada apa ini? Ini penyekit dunia modern, harta melimpah tapi jiwanya kering, hati hampa, dadanya jauh dari rasa bahagia. Nah untuk yang merasa tidak bahagia ada beberapa kiat praktis yang bisa dijalankan, ada tujuh atau The Seven Magic!
Pertama: Katakan: ”Hari ini saya bahagia!” kata tersebut bisa anda tulis mana saja, di meja , di kaca, di tembok, di ruang belajar, di dapur atau di mana saja, yang sehari-hari anda bisa langsung membaca. Ya seperti di warung atau di mobil angkot yang bertulisan: “Hari ini bayar, besok gratis!” Atau ” Hari ini kontan, besok boleh hutang!”

Senin, 18 April 2011

Keajaiban Hujan

Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat. Hujan–yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.

Informasi ini, yang tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupaka kalam Allah. Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang termaktub di dalam Al-Qur’an.
Kadar Hujan
Di dalam ayat kesebelas Surat Az-Zukhruf, hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam “ukuran tertentu”. Sebagaimana ayat di bawah ini:

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)

“Kadar” yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satu karakteristik hujan. Secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi selalu sama. Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah siklus seimbang menurut “ukuran” tertentu.

Minggu, 17 April 2011

Biografi Imam Bukhari

Imam Bukhari adalah ahli hadits (perowi = periwayat) yang sangat terpercaya dalam ilmu hadits. Hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya. Ia lahir di Bukhara pada bulan Syawal tahun 194 H. Dipanggil dengan Abu Abdillah. Nama lengkap beliau Muhammmad bin Islmail bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari Al Ju’fi. Beliau digelari Al Imam Al Hafizh, dan lebih dikenal dengan sebutan Al Imam Al Bukhari.

Sewaktu kecil Al Imam Al Bukhari buta kedua matanya. Pada suatu malam ibu beliau bermimpi melihat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam yang mengatakan, “Hai Fulanah (yang beliau maksud adalah ibu Al Imam Al Bukhari, pent), sesungguhnya Allah telah mengembalikan penglihatan kedua mata putramu karena seringnya engkau berdoa”. Ternyata pada pagi harinya sang ibu menyaksikan bahwa Allah telah mengembalikan penglihatan kedua mata putranya.

Ketika berusia sepuluh tahun, Al Imam Al Bukhari mulai menuntut ilmu, beliau melakukan pengembaraan ke Balkh, Naisabur, Rayy, Baghdad, Bashrah, Kufah, Makkah, Mesir, dan Syam.
Guru-guru beliau banyak sekali jumlahnya. Di antara mereka yang sangat terkenal adalah Abu ‘Ashim An-Nabiil, Al Anshari, Makki bin Ibrahim, Ubaidaillah bin Musa, Abu Al Mughirah, ‘Abdan bin ‘Utsman, ‘Ali bin Al Hasan bin Syaqiq, Shadaqah bin Al Fadhl, Abdurrahman bin Hammad Asy-Syu’aisi, Muhammad bin ‘Ar’arah, Hajjaj bin Minhaal, Badal bin Al Muhabbir, Abdullah bin Raja’, Khalid bin Makhlad, Thalq bin Ghannaam, Abdurrahman Al Muqri’, Khallad bin Yahya, Abdul ‘Azizi Al Uwaisi, Abu Al Yaman, ‘Ali bin Al Madini, Ishaq bin Rahawaih, Nu’aim bin Hammad, Al Imam Ahmad bin Hanbal, dan sederet imam dan ulama ahlul hadits lainnya.

Murid-murid beliau tak terhitung jumlahnya. Di antara mereka yang paling terkenal adalah Al Imam Muslim bin Al Hajjaj An Naisaburi, penyusun kitab Shahih Muslim.
Al Imam Al Bukhari sangat terkenal kecerdasannya dan kekuatan hafalannya. Beliau pernah berkata, “Saya hafal seratus ribu hadits shahih, dan saya juga hafal dua ratus ribu hadits yang tidak shahih”. Pada kesempatan yang lain belau berkata, “Setiap hadits yang saya hafal, pasti dapat saya sebutkan sanad (rangkaian perawi-perawi)-nya”.

Beliau juga pernah ditanya oleh Muhamad bin Abu Hatim Al Warraaq, “Apakah engkau hafal sanad dan matan setiap hadits yang engkau masukkan ke dalam kitab yang engkau susun (maksudnya : kitab Shahih Bukhari, pent.)?” Beliau menjawab, ”Semua hadits yang saya masukkan ke dalam kitab yang saya susun itu sedikit pun tidak ada yang samar bagi saya”.
Anugerah Allah kepada Al Imam Al Bukhari berupa reputasi di bidang hadits telah mencapai puncaknya. Tidak mengherankan jika para ulama dan para imam yang hidup sezaman dengannya memberikan pujian (rekomendasi) terhadap beliau. Berikut ini adalah sederet pujian (rekomendasi) termaksud:

Muhammad bin Abi Hatim berkata, “Saya mendengar Ibrahim bin Khalid Al Marwazi berkata, “Saya melihat Abu Ammar Al Husein bin Harits memuji Abu Abdillah Al Bukhari, lalu beliau berkata, “Saya tidak pernah melihat orang seperti dia. Seolah-olah dia diciptakan oleh Allah hanya untuk hadits”.

Sabtu, 16 April 2011

Terapi Istigfar

“Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka dan Allah tidak akan mengazab mereka sedang (mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada) maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat.” (HR. Tirmidzi) 

Sahabat Pema’af, Istighfar adalah teknik kunci untuk mengosongkan atau membersihkan hati dari limbah yang tidak perlu. Istoghfar adalah mohon ampun kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Istighfar itu sangatlah penting, sebab selain akan membersihkan hati dan menjadikan jiwa sebagai Nafsul Muthmainnah, maka beristighfar pun secara otomatis akan mengaktifkan berbagai mutiara hati yang bersemayam di dasar samudera jiwa. “Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus menerus.” (HR. Ath-Thabrani)

Selain itu, mengenai Istighfar ini Rosulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang selalu beristighfar maka Allah akan memberinya kelapangan dalam setiap kesempitannya, dan Allah akan membukakan jalan dari kesusahannya serta Allah akan memberinya rezeki dari yang tidak di sangka-sangka." (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)

Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, jika mendapat masalah yang cukup berat, solusinya adalah dengan memperbanyak istighfar. "Jika masalah yang saya hadapi mengalami kebuntuan (sulit menemukan solusinya), saya beristighfar kepada Allah sebanyak seribu kali. Allah pun memberikan saya jalan keluarnya." Itulah pengakuan dari seorang ulama besar yang menjadi guru dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah.

Itu sebabnya, di Al-Quran kita disuruh untuk bersegera beristighfar kepada ALLAH. Karena sesungguhnya istighfar itu adalah PINTU hadirnya rahmat dan karunia dari ALLAH SWT.

Minggu, 10 April 2011

Download Kitab kuning (GRATIS)

Kitab kuning yang berupa Software ini bernama "Al-Maktabah al-Syamilah", Al-Ishdar 3.15 (Pustaka Lengkap, Versi 3.15), terdiri dari lebih 10.000 kitab yang dikelompokkan dalam berbagai bidang ilmu. Software ini diterbitkan oleh jaringan Da’wah Islamiyah al-Misykat.
Kitab yang selama ini mungkin hanya dinikmati melalui tulisan di kertas, baik di kertas kuning (sehinggah disebut kitab kuning) maupun di kertas putih, memerlukan usaha tersendiri untuk memilikinya, harganya yang cukup mahal, tempatnya yang harus disediakan khusus, perawatannya agar tidak dirusak oleh serangga, jamur, udara lembab, dan lain-lain. Dengan menginstall software ini, diharapkan masalah tersebut bisa teratasi.

Kitab berupa Program komputer ini gratis, tidak perlu membelinya, tidak perlu menyediakan ruangan besar untuk menampung ribuan kitab yang masing-masing bisa jadi terdiri dari puluhan juz. Kitab model ini tidak akan rusak oleh gangguan diatas, bahkan bila rusak komputernya atau rusak programnyapun, maka cukup dicopykan ulang saja dari program aslinya, Insya Allah akan bisa dinikmati kembali dengan mudah.
Software ini sangat cocok untuk para Asatidz, para Kiai, pengkaji Islam, dosen Islam, perpustakaan dan pondok-pondok pesantren. Perlu diketahui bahwa software ini berisi kitab turath Islami yang sesuai dengan faham Ahlussunnah wal Jamaah dalam berbagai versi.
pesantren virtual telah mendapatkan izin langsung dari jaringan al-misykat untuk ikut mendistribusikan software tersebut kepada kaum muslimin, pesantren-pesantren, madrasah dan lembaga-lembaga Islam yang memerlukan software tersebut secara gratis.

Software ini memuat berbagai kitab dalam berbagai bidang
  1. Di bidang tafsir (lebih 52 kitab) meliputi Tafsir Thabari, Ibnu Katsir, Al-Baghawi, Al-Alusi, Al-Bahr, Fathul Qadir, Ad-Durrul Mantsur, Jalalain, Al-Khazin, Az-Zamakhsyari, Ibnu Abdis Salam, Sayyid Thanthawi, Adh-Dhilal, Al-Qusyairi, dll.
  2. Dalam bidang Ulumul Qur'an (lebih 43 kitab), meliputi I'rabul Qur'an, Asbabu Nuzulil Qur'an, Al-Itqan, Misykatul anwar, Fadlailul Qur'an, Majazul Qur'an, Lubabun Nuzul, At-Tibyan, Asbabun Nuzul, Ahkamul Qur'an lisy Sayfi'iy, Ahkamul Qur'an li Ibni Arabiy, dll
  3. Dalam bidang Fiqih, kitab di lingkungan 4 madzhab diletakkan terpisah. Untuk Madzhab Imam Syafi'y, yang tersedia antara lain Al-Umm, I'anatuh Thalibin, Fathul Wahhab, Fathul Mu'in, Asnal Mathalib, Al-Majmu', Raudlatuth Thalibin, Hasyiah Qalyubi wa Umairah, Mughnil Muhtaj, Nihayatul Muhtaj, Hasyiah Bujairimi alal Khatib, Hasyiah Bujairimi alal Minhaj, dll.

Sabtu, 09 April 2011

Ikhlas, Keren dan Tipsnya

Orang yang Ikhlas itu keren. Dicaci atau dipuji, rasa hatinya tetap dalam kontrol. Ketika ada orang yang menghinanya, maka si penghina seperti sedang menghina udara yang diliputi bukit-bukit gunung, sesuatu yang tak tampak tapi memesona, sehingga kehinaan itu kembali pada si penghina. Seperti Gema.

Orang yang ikhlas itu keren. Ketika ia menyukai kekayaan, maka kekayaan pun berbondong-bondong menghampirinya. Tapi si ikhlas tidak kemaruk, ia pilih kekayaan yang halal dan bermanfaat saja bagi dirinya dan semesta. Sehingga justru, bukan si ikhlas yang sibuk mengejar kekayaan, tapi para kekayaanlah yang unjuk gigi di hadapannya. "Pilih aku saja!" begitu pinta beberapa kekayaan yang berburu sentuhan si ikhlas.

Orang yang ikhlas itu keren. Ketika ia menyukai seseorang maka yang disukainya merasa termagnetisasi dan ingin mendekatinya. Yang disukainya merasa aman jika berdekat-dekatan dengan orang yang ikhlas. Sulit menolak cinta orang yang ikhlas.

Orang yang ikhlas itu keren. Dadanya lapang. Nafasnya penuh kemaafan. Langkahnya ringan dan terarah. Ia tidak merasa bingung dengan dirinya, sebab ia hanya merasa menjalani hidup yang sudah diaturNya. Dia bergerak bukan karena keinginannya, tapi ia bergerak karena Tuhan menggerakkannya. Jadi, gerakannya nyaris sulit bernuansa kesia-siaan apalagi bermaksiat.

Mengapa demikian, karena ikhlas itu itu kosong (bersih) dan berada di bawah (tawadhu). Sedangkan energi pun air menglir ke tempat yang kosong dan rendah. Sehingga berbondong-bondonglah energi kehidupan menghampirinya, sehingga saking banyaknya, ia pun terus berbagi ke semesta. Dan jika pun ada energi negatif yang turut hadir, maka otomatis terpental darinya, sebab wadah hati yang kosong dan rendah itu sudah disaring oleh istighfar yang penuh dengan kemaafan.

Ya Allah, jadikanlah kami orang yang ikhlas, dan berikanlah kami tanda-tandanya, dan jauhkanlah kami dari kemusyrikan, kesombongan, dan kemunafikan....

 Saya memperhatikan, beberapa sahabat muslim, termasuk saya tentunya, perlu diingatkan kembali tentang perkara ikhlas yang berlebihan ini. Lho, ikhlas kok berlebihan?

Dalam Islam, apapun yang berlebihan bisa menghancurkan. Seharusnya semua perkara dikembalikan kepada Al-Quran, Sunnah, dan Ijma’ Sahabat.

Oke sahabat, secara harfiah, IKHLAS itu artinya MURNI (Tidak bercampur). Kebalikan dari ikhlas adalah SYIRIK. Syirik artinya BERCAMPUR (Tidak murni). Artinya kalau kita tidak berbuat ikhlas, artinya kita tengah berbuat syirik. Artinya juga, seseorang yang mengatakan “Saya belum mampu berbuat ikhlas” , maka sebenarnya ia tegah mengatakan dengan cara yang berbeda “Saya masih syirik” . Begitukah? Na'udzubillahi min dzalik 

Yang dimaksud dengan MURNI adalah TIDAK berCAMPURnya kebenaran Ilhiyah (beradasarkan Quran, Sunnah, plus Ijma' Sahabat) dengan virus-virus ego pribadi.

Baiklah, secara sederhana Ikhlas itu dibagi menjadi tiga.
1. Ikhlas dalam bermuamalah
2. Ikhlas dalam beribadah
3. Ikhlas dalam berakidah

Rabu, 06 April 2011

10 kiat Meraih cinta Allah

1. Membaca al-Qur’an dengan merenung dan memahami kandungan maknanya sesuai dengan maksudnya yang benar. Itu tidak lain adalah renungan seorang hamba Allah yang hafal dan mampu menjelaskan al-Qur’an agar difahami maksudnya sesuai dengan kehendak Allah swt. Al-Qur’an merupakan kemuliaan bagi manusia yang tidak dapat ditandingi dengan kemuliaan apa pun. Ibnu Sholah mengatakan “Membaca Al-Qur’an merupakan kemuliaan, dengan kemuliaan itu Allah ingin memuliakan manusia di atas mahluk lainnya. Bahkan malaikat pun tidak pernah diberi kemuliaan seperti itu, malah mereka selalu berusaha mendengarkannya dari manusia”.

2. Taqarrub kepada Allah S.w.t, melalui ibadah-ibadah sunnah setalah melakukan ibadah-ibadah fardhu. Orang yang menunaikan ibadah-ibadah fardhu dengan sempurna mereka itu adalah yang mencintai Allah. Sementara orang yang menunaikannya kemudian menambahnya dengan ibadah-ibadah sunnah, mereka itu adalah orang yang dicintai Allah. Ibadah-ibadah sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya adalah: shalat-shalat sunnah, puasa-puasa sunnah, sedekah sunnah dan amalan-amalan sunnah dalam Haji dan Umrah.
3. Mengamalkan zikir kepada Allah dalam segala tingkah laku, melalui lisan, kalbu, amal dan perilaku. Kadar kecintaan seseorang terhadap Allah tergantung kepada kadar zikir kepadaNya. Zikir kepada Allah merupakan syiar bagi mereka yang mencintai Allah dan orang yang dicintai Allah. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah aza wajalla berfirman :”Aku bersama hambaKu, selama ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak (untuk berzikir) kepadaKu”.
4. Cinta kepada Allah melebihi cinta kepada diri sendiri. Mengutamakan cinta kepada Allah di atas cinta kepada diri sendiri, meskipun dibayangi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak lebih mencintai diri sendiri.  Ertinya ia rela mencintai Allah meskipun berisiko tidak dicintai oleh mahluk. Inilah darjat para Nabi, di atas itu darjat para Rasul dan di atasnya lagi darjat para rasul Ulul Azmi, lalu yang paling tinggi adalah darjat Rasulullah Muhammad S.a.w. sebab beliau mampu melawan kehendak dunia seisinya demi cintanya kepada Allah.
5. Kesinambungan musyahadah (menyaksikan) dan ma’rifah (mengenal) Allah s.w.t. Penglihatan kalbunya terarah kepada nama-nama Allah dan sifat-sifatNya. Kesedaran dan penglihatan kalbunya berkelana di taman ma’rifatullah (pengenalan Allah yang paling tinggi). Barang siapa ma’rifah kepada asma-asma Allah, sifat-sifat dan af’al-af’al Allah dengan penyaksian dan kesedaran yang mendalam, nescaya akan dicintai Allah.
6. Menghayati kebaikan, kebesaran dan nikmat Allah lahir dan batin akan menghantarkan kepada cinta hakiki kepadaNya. Tidak ada pemberi nikmat dan kebaikan yang hakiki selain Allah. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun kekasih yang hakiki bagi seorang hamba yang mampu melihat dengan mata batinnya, kecuali Allah s.w.t. Sudah menjadi sifat manusia, ia akan mencintai orang baik, lembut dan suka menolongnya dan bahkan tidak mustahil ia akan menjadikannya sebagai kekasih. Siapa yang memberi kita semua nikmat ini? Dengan menghayati kebaikan dan kebesaran Allah secara lahir dan batin, akan menghantarkan kepada rasa cinta yang mendalam kepadaNya.
7. Ketundukan hati secara total di hadapan Allah, inilah yang disebut dengan khusyu’. Hati yang khusyu’ tidak hanya dalam melakukan sholat tetapi dalam semua aspek kehidupan ini, akan menghantarkan kepada cinta Allah yang hakiki.
8. Menyendiri bersama Allah ketika Dia turun. Bilakah itu? Iaitu saat sepertiga terakhir malam. Di saat itulah Allah s.w.t. turun ke langit dunia dan di saat itulah saat yang paling berharga bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepadaNya dengan melaksanakan sholat malam agar mendapatkan cinta Allah.  Walaubagaimana pun sifat turunnya Allah S.w.t itu TIDAK SAMA dengan turunnya makhluk dan ianya tidak boleh dibincang-bincangkan bagaimana.
9. Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah, maka ia pun akan mendapatkan cinta Allah S.w.t.
10. Menjauhi sebab-sebab yang menghalangi komunikasi kalbu dengan Al-Khaliq, iaitu Allah subhanahu wataala.

Antara Dosa dan Istiqomah..

"Manakala anda terjerumus dalam dosa, janganlah kenyataan itu membuatmu putus asa dalam meraih Istiqomahmu dengan Tuhanmu. Kadang-kadang, – siapa tahu – itulah akhir dosa yang ditakdirkan oleh Allah padamu.” [Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary]

Jadikan keterjerumusan itu sebagai pintu taubat dan inabah demi beharap kepada Allah Ta’ala, sekaligus sebagai pintu khauf (rasa takut) kepadaNya. Sebab putus asa terhadap rahmat Allah itu bentuk tipudaya yang gelap, bahkan syetan harus berputus asa karena tidak mampu memperdayai anda dibalik tindakan dosa itu.

Imam Al-Ghazaly ra, menegaskan, “Sebagaimana dosa merebut anda, dan kembali kepada dosa sebagai aktivitas anda, maka jadikanlah taubat dan kembali kepadaNya sebagai aktivitas. Karena orang yang beristighfar tidak akan mengulang-ulang dosanya, walau ia mengulang tujuhpuluh kali setiap harinya.”

Kita bisa mengambil pelajaran dari Fir’aun, yang dosanya benar-benar memuncak dan paling besar,  Allah Ta’ala masih  memerintahkan kepada Nabi Musa as dan Nabi Harun as,  “Katakan padanya dengan kata-kata yang lembut, siapa tahu ia bisa tersadarkan atau ia memiliki rasa gentar dan takut (Kepada Allah Swt).” (Thaha 44)

Betapa banyak orang yang kembali bertobat dan menjadi Istiqomah gara-gara perbuatan dosanya, dan sebaliknya betapa banyak orang yang akhirnya malah maksiat gara-gara ibadahnya, dimana ia bangga dengan prestasi amal ibadah, lalu takjub pada diri sendiri, kemudian riya’ dan takabur.

Optimisme pada rahmat dan anugerah Allah Ta’ala harus menjadi titik utama ke depan. Karena bila manusia bertaubat dengan taubatan Nasuha, malah seluruh dosanya diampuni.
Tetapi jangan sampai manusia meremehkan perbuatan dosa dengan beralibi, “Allah Maha Ampun, atau ampunan Allah lebih besar dibanding dosanya, atau apa artinya dosaku kalau dibanding rahmat Allah….” dst. Yang menggiring seseorang terbelit dosa terus menerus.
Pandangan Ibnu Athaillah untuk mengingatkan kita agar kita tidak putus asa pada RahmatNya, bahkan dalam kondisi terpuruk oleh dosa sekali pun.

Allah Swt, justru menghampiri kepada para pendosa agar kembali kepadaNya, karena dibalik “kembali” itu ada “cinta” yang begitu agung dariNya. Cinta itu sangat luhur dan besar nilainya dibanding apa pun. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat.” Begitu ditegaskan dalam Al-Qur’an.

Bahkan di awal kitab Al-Hikam ini disebutkan, “Tanda-tanda manusia bergantung dan mengandalkan amalnya, adalah kehilangan harapan (terhadap rahmat Allah) ketika berbuat dosa.”

Rasa kehilangan akan harapan ampunan dan rahmat adalah bentuk pesimisme yang berbahaya, karena pada saat yang sama seseorang tidak menggantungkan diri pada Sang Pencipta Amal, malah menggantungkan pada amal itu sendiri yang diklaim sebagai perbuatannya.

Padahal amal baik tidak menjamin seseorang masuk syurga, dan amal buruk tidak otomatis seseorang pasti masuk neraka. Masuk neraka itu semata karena keadilan Allah, dan masuk syurga karena rahmat dan ridhoNya.

Bila anda meraih rahmat dan ridhoNya, maka taat dan kepatuhan anda sebagai tanda  memang anda ditakdirkan masuk syurga. Sedangkan bagi mereka yang mendapat keadilan Allah Swt, (na’udzubillahi min dzaalik) seseorang ditandai dengan berbuat maksiat dan menuruti nafsunya belaka di dunia.

Selasa, 05 April 2011

Mengenal Allah SWT

Tak kenal maka tak cinta, demikian bunyi pepatah. Banyak orang mengaku mengenal Allah, tapi mereka tidak cinta kepada Allah. Buktinya, mereka banyak melanggar perintah dan larangan Allah. Sebabnya, ternyata mereka tidak mengenal Allah dengan sebenarnya.
Sekilas, membahas persoalan bagaimana mengenal Allah bukan sesuatu yang asing. Bahkan mungkin ada yang mengatakan untuk apa hal yang demikian itu dibahas? Bukankah kita semua telah mengetahui dan mengenal pencipta kita? Bukankah kita telah mengakui itu semua?
Kalau mengenal Allah sebatas di masjid, di majlis dzikir, atau di majlis ilmu atau mengenal-Nya ketika tersandung batu, ketika mendengar kematian, atau ketika mendapatkan musibah dan mendapatkan kesenangan, barangkali akan terlontar pertanyaan demikian.
Yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu mengenal Allah yang akan membuahkan rasa takut kepada-Nya, tawakal, berharap, menggantungkan diri, dan ketundukan hanya kepada-Nya. Sehingga kita boleh mewujudkan segala bentuk ketaatan dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya. Yang akan menenteramkan hati ketika orang-orang mengalami gundah-gulana dalam hidup, mendapatkan rasa aman ketika orang-orang dirundung rasa takut dan akan berani menghadapi segala macam problem hidup.
Faktanya, banyak yang mengaku mengenal Allah tetapi mereka selalu bermaksiat kepada-Nya siang dan malam. Lalu apa manfaat kita mengenal Allah kalau keadaannya demikian? Dan apa artinya kita mengenal Allah sementara kita melanggar perintah dan larangan-Nya?
Maka dari itu mari kita menyemak pembahasan tentang masalah ini, agar kita mengerti hakikat mengenal Allah dan boleh memetik buahnya dalam wujud amal.
Mengenal Allah ada empat cara iaitu mengenal wujud Allah, mengenal Rububiyah Allah, mengenal Uluhiyah Allah, dan mengenal Nama-nama dan Sifat-sifat Allah.
Keempat cara ini telah disebutkan Allah di dalam Al Qur’an dan di dalam As Sunnah baik secara global mahupun terperinci.
Ibnul Qoyyim dalam kitab Al Fawaid hal 29, mengatakan: “Allah mengajak hamba-Nya untuk mengenal diri-Nya di dalam Al Qur’an dengan dua cara yaitu pertama, melihat segala perbuatan Allah dan yang kedua, melihat dan merenungi serta menggali tanda-tanda kebesaran Allah seperti dalam firman-Nya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (QS. Ali Imran: 190)
Juga dalam firman-Nya yang lain: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang, serta bahtera yang berjalan di lautan yang bermanfaat bagi manusia.” (QS. Al Baqarah: 164)
Mengenal Wujud Allah.
yaitu beriman bahawa Allah itu ada. Dan adanya Allah telah diakui oleh fitrah, akal, panca indera manusia, dan ditetapkan pula oleh syari’at.
Ketika seseorang melihat makhluk ciptaan Allah yang berbeda-beda bentuk, warna, jenis dan sebagainya, akal akan menyimpulkan adanya semuanya itu tentu ada yang mengadakannya dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Dan panca indera kita mengakui adanya Allah di mana kita melihat ada orang yang berdoa, menyeru Allah dan meminta sesuatu, lalu Allah mengabulkannya.

Minggu, 03 April 2011

Khauf (Rasa Takut kepada Allah SWT)

Khauf (rasa takut kepada Allah) adalah cambuk Allah swt untuk menggiring hamba-hambaNya menuju ilmu dan amal agar mereka mendapatkan kedekatan dengan Allah swt. Khauf inilah yang mencegah diri dari perbuatan maksiat dan mengikatnya dengan bentuk-bentuk ketaatan.

Rasa takut kepada Allah SWT yang tertanam dalam diri setiap hamba adalah benih dari perjalanan sebuah proses keimanan, dimana pokok-pokok ibadah telah dijalankan dengan baik dan sempurna. Ada tiga pokok ibadah yang tidak boleh lepas apalagi ditinggalkan oleh manusia dalam pengabdiannya kepada Sang khalik. Hati selalu berzikir, lidah menyampaikan nasihat dan kebenaran dan tubuh sebagai pelaksana dari amal-amal shalih untuk mencapai keridhaan dan menghadirkan cinta-Nya.

Kekurangan Khauf akan mengakibatkan kealpaan dan keberanian untuk berbuat dosa. Sebaliknya terlalu berlebihan dalam Khauf akan menyebabkan putus asa-putus harapan.

Khauf kepada Allah swt bisa lahir dari ma'rifah kepada Allah swt dan ma'rifah kepada sifat-sifatNya. Khauf bisa juga lahir dari perasan banyaknya dosa yang telah diperbuat oleh seorang hamba. Juga terkadang Khauf lahir dari keduanya.

Imam As-Sya'biy pernah diseru "Hai 'alim (orang yang berilmu)!", beliau berkata, "Sesungguhnya yang ‘alim itu hanyalah yang takut kepada Allah. Hal itu karena Allah berfirman,"Hanya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya adalah para ulama". (QS : Fathir : 28)

Orang yang takut kepada Allah swt bukanlah hanya orang yang menangis dan bercucuran air matanya. Tetapi ia adalah orang yang meninggalkan perbuatan-perbuatan yang ia khawatirkan hukumannya.

Imam Dzun Nun al-Mishriy pernah ditanya, "Kapankah seorang hamba itu takut kepada Allah?" Ia menjawab, "Jika ia mendudukkan dirinya sebagai orang sakit yang menahan diri(dari berbagai hal ) khawatir jika sakitnya berkepanjangan."
Imam Abul Qasim al-Hakim bertutur, "Siapa yang takut terhadap sesuatu ia akan lari darinya. Tetapi siapa yang takut kepada Allah ia justru lari untuk mendekatinya."
Imam Fudlail bin 'Iyadl berujar,"Jika kamu ditanya, 'Apakah kamu takut kepada Allah?', maka diamlah, jangan menjawab! Sebab jika kamu jawab 'ya', kamu telah berdusta. Sedangkan jika kamu jawab 'tidak', maka kamu telah kafir!!!"

Khauf akan membakar syahwat yang diharamkan, sehingga kemaksiatan yang dulu disukai menjadi di benci. Seperti madu, orang yang suka pun menjadi tidak suka jika tahu madu itu mengandung racun. Syahwat terbakar oleh khauf. Anggota badan pun jadi beradab. 

Dan hati pun diliputi rasa khusyu' dan tenang, jauh dari kesombongan, iri, dan dengki. Bahkan ia mampu menguasai segala kegundahan dan tahu bahayanya. Maka ia tidak pernah pindah kepada selainNya. Tiada lagi kesibukannya selain usaha mendekatkan diri , muhasabah, mujahadah, dan memperhitungkan setiap desah nafas dan waktunya.

Ia selalu waspada terhadap segala pikiran, langkah, dan kalimat yang keluar dari dirinya. Keadaannya seperti dalam cengkeraman binatang buas. Ia tidak tahu apakah binatang itu lengah sehingga ia bisa melepaskan diri, atau sebaliknya ia justru menerkamnya maka hancurlah ia. Lahir dan batinnya disibukkan oleh sesuatu yang ia takutkan, tidak ada tempat bagi yang lain disana. Beginilah keadaan orang yang diliputi khauf

Keutamaan Khauf

Allah swt menyediakan petunjuk, rahmat, ilmu, dan keridhoan bagi hamba yang khauf kepadaNya. 
Allah berfirman (yang artinya), "Petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang takut kepada Rabb mereka (QS. Al-A'raf : 156)
Allah berfirman (yang artinya): "Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepadaNya. Demikian itu bagi siapa saja yang takut kepada RabbNya (QS. Al-Bayyinah:8)
Allah memerintahkan khauf , dan menjadikannya syarat iman. Dalam firman-Nya "Dan takutlah kalian kepadaKu, jika kalian benar-benar beriman.! (QS. Ali Imran: 175).

Dampak maksiat terhadap Iman

Maksiat adalah lawan ketaatan, baik itu dalam bentuk meninggalkan perintah maupun melakukan suatu larangan. Sedangkan iman, sebagaimana telah kita ketahui adalah 70 cabang lebih, yang tertinggi adalah ucapan "la ilaha illallah" dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan. 

Jadi cabang-cabang ini tidak bernilai atau berbobot sama, baik yang berupa mengerjakan (kebaikan) maupun meninggalkan (larangan). Karena itu maksiat juga berbeda-beda. Dan maksiat berarti keluar dari ketaatan. Jika ia dilakukan karena ingkar atau mendustakan maka ia bisa membatalkan iman. 

Sebagaimana Allah menceritakan tentang Fir'aun dengan firmanNya: "Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai." (An-Nazi'at: 21)

Dan terkadang maksiat itu tidak sampai pada derajat tersebut sehingga tidak membuatnya keluar dari iman, tetapi memperburuk dan mengurangi iman. Maka siapa yang melakukan dosa besar seperti berzina, mencuri, minum-minuman yang memabukkan atau sejenisnya, tetapi tanpa meyakini kehalalannya, maka hilang rasa takut, khusyu' dan cahaya dalam hatinya; sekalipun pokok pembenaran dan iman tetap ada di hatinya. 

Sabtu, 02 April 2011

Makna & hakikat iman

Definisi Iman 
Menurut bahasa iman berarti pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah, iman adalah: membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.

Ini adalah pendapat jumhur. Dan Imam Syafi'i meriwayatkan ijma para sahabat, tabi'in dan orang-orang sesudah mereka yang sezaman dengan beliau atas pengertian tersebut. 

Penjelasan Definisi Iman 
"Membenarkan dengan hati" maksudnya menerima segala apa yang dibawa oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. 

"Mengikrarkan dengan lisan" maksudnya, mengucapkan dua kalimah syahadat, syahadat "Laa ilaha illallahu wa anna Muhammadan Rasulullah" (Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah).

"Mengamalkan dengan anggota badan" maksudnya, hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkannya dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya. Kaum salaf menjadikan amal termasuk dalam pengertian iman. Dengan demikian iman itu bisa bertambah dan berkurang seiring dengan bertambah dan berkurangnya amal shalih.