Rabu, 23 November 2011

ribath adalah

“Maukah kutunjukkan kepadamu apa yang dapat menghapus dosa dan meningkatkan derajat?” Para sahabat menjawab, “Baiklah ya Rasulullah!” Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudhu di saat kesukaran, banyaknya langkah ke masjid, menunggu sholat (berikutnya) sesudah menunaikan sholat. Itulah yang disebut ar-ribath. Itulah yang disebut ar-ribath (terikat karena menunaikan tugas).” (HR Muslim)

Hadits di atas kita dapati di dalam Riyadhus Sholihin di Bab Keutamaan Wudhu. Di dalamnya Rasulullah saw menyebutkan pentingnya ribath. Ribath biasanya dipergunakan dalam pengertian bersiap siaga menghadapi musuh namun dalam hadits di atas disebutkan bahwa menanti waktu-waktu sholat dengan bersiap dalam keadaan wudhu dan berjalan jauh ke masjid termasuk ribath. Ribath berasal dari kata robatho yang artinya mengikat.
Dalam Al Qur-an, yang dimaksud ribath adalah menyiapkan diri terikat dalam pembelaan Islam, sebagaimana firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siagalah (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imraan: 200). Dalam ayat ini, Allah menggandengkan kata ribath dengan sifat shabar dan mushabaroh. Tanpa kesabaran dan memperkuat keshabaran (mushabaroh), ribath akan gagal. Shabar adalah menahan diri atas sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah. Sedangkan, mushabaroh artinya saling berbuat antara kedua pihak atau mengungguli musuh dalam kesabaran.
Ribath itu ada dua macam: Pertama, ribath (terikat) di front peperangan untuk membela dan menegakkan Islam. Ini lazimnya cukup ditangani oleh sebagian ummat Islam. Kedua, ribath (terikat) secara kejiwaan yaitu memelihara diri jangan sampai terjatuh ke dalam larangan Allah serta memaksa diri mengerjakan amal-amal sholeh dan membiasakannya terus menerus. Ribath ini wajib dikerjakan oleh seluruh Muslimin. Ribath jenis kedua tidak menggugurkan ribath yang pertama karena jihad membela Islam tetap berlangsung dan menjadi kewajiban Muslimin kapan pun dan di manapun manakala waktu dan kesempatannya terbuka.
Sementara itu, hadits di atas menjadi dalil bagi ribath jenis kedua ini. Karena di ujung hadits tersebut Rasulullah saw berkata, “Itulah yang disebut ar-ribath (terikat karena menunaikar tugas)”. Dengan kata lain, hadits menggambarkan betapa besarnya perhatian Rasulullah terhadap julus fi masajid (duduk di masjid). Rasulullah saw menjelaskan bahwa menghapus dosa dan meninggikan derajat dilakukan dengan memakmurkan masjid-masjid. Dengan menggunakan kata ribath, beliau memberikan perumpamaan seorang yang memakmurkan masjid tidak ubahnya sebagai mujahid yang berperang menghadapi musuh.
Berdasarkan hadits di atas yang disebut ribath dan akan menaikkan derajat serta menghapus dosa:
  1. Melakukan wudhu kendati di saat kesukaran air. Yaitu memelihara kesucian diri dengan kondisi bersiap melaksanakan sholat kapan pun dan di mana pun. Sebab, wudhu adalah diantara syarat sahnya sholat. Hal ini tergambar pada para sahabat Rasulullah yang mencintai kesuciaan dan tempat yang suci (masjid): “…Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih”. (WS At Taubah: 108)
  2. Menunggu-nunggu waktu sholat dengan penuh harap berjumpa dengan Allah.
  3. Mendatangi masjid dengan sholat berjamaah meskipun tempatnya jauh. Nabi SAW bertanya kepada malaikat Jibril as, “Wahai Jibril, tempat manakah yang paling disenangi Allah?” Jibril AS menjawab, “Masjid-masjid dan yang paling disenangi adalah yang pertama masuk dan yang paling terakhir meninggalkannya…” (HR. Muslim)
Di tengah gencarnya sekularisasi dan ghazwul fikri (pertarungan pemikiran), setiap Muslim dituntut untuk bertahan di masjid sebagai benteng akidah dan akhlak kaum Muslimin. Apalagi seorang aktivis dakwah Islam, dia bukan hanya dituntut untuk melakukan ribath, tetapi juga meramaikan masjid.
Di masjid-masjid, rahmat dan kasih sayang Allah bertaburan. Maka dengan memperbanyak duduk di masjid, Muslim berorientasi mempertahankan masyarakat Islam. Adapun pengajian di masjid akan dengan mudah dibentuk manakala masjid-masjid telah menjadi tempat ribath para aktivis.
(Ditulis oleh M. Aminullah)

1 komentar:

  1. No.999/SMB/PENW/BG-AS/.2019
    Kepada Yth,
    Perusahaan Kontraktor Supplier & Jasa lainnya...
    DI – TEMPAT
    Up : Pimpinan/Finance
    From : Zeki Saputra
    Parihal : Penawaran Penerbitan BANK GARANSI & SURETY BOND Tanpa Agunan/ Non Collateral

    Dengan Hormat,
    Perkenalkan Kami dari PT.SEKUNDANG MAJU BERSAMA, Adalah Perusahaan (Consultant bank guarantee & Surety Bond) Menawarkan Kerjasama dalam hal Penerbitan BANK GARANSI & Surety Bond , Serta penutupan kontrak lainnya, Dimana Bank Garansi & Asuransi yang kami tawarkan telah diterima diinstansi PEMERINTAH BUMN, SWASTA, PLN,CONOCO,CHEVRON, MABES,TOTAL, PERTAMINA ,DLL dan kami memberikan kemudahan diantaranya...Proses Cepat, Polis Kami Antar, Biaya Kompetitif,Tanpa Agunan/ Non Collateral

    Jenis Jaminan Proyek :
    1. Jaminan Penawaran/Bid ( Tender) Bond.
    2. Jaminan Pelaksanaan/Performance Bond.
    3. Jaminan Uang Muka/Advance.
    4. Jaminan Pemeliharaan/Maintenance Bond.
    5. Jaminan Pembayaran/Paymen Bond
    6. Jaminan Penundaan Pembayaran bea masuk (Custom Bond)
    7. Jaminan Construction All Risk , SP2D Akhir Tahun dan Jaminan Lainnya.

    Jenis-jenis jaminan asuransi (surety bond) yang kami terbitkan antaranya sebagai berikut:
    1. PT.ASURANSI ASKRINDO
    2. PT.ASURANSI JASINDO
    3. PT.ASURANSI ASEI
    4. PT.ASURANSI JAMKRINDO
    5. PT.ASURANSI SINARMAS
    6. PT.ASURANSI ASKRIDA
    7. PT.ASURANSI BUMIDA
    8. PT.ASURANSI ACA
    9. PT.ASURANSI MEGA PRATAMA
    10.PT.ASURANSI BOSOWA PERISKOP
    11.PT.ASURANSI RAYA
    12.PT.ASURANSI BERDIKARI
    13.PT.ASURANSI RAMAYANA
    14.PT.ASURANSI REKAPITAL,DLL

    Jenis-jenis Bank Garansi (Bank Guarantee) Yang Kami Terbitkan antaranya sebagai berikut:
    1. BANK MANDIRI
    2. BANK BRI
    3. BANK BNI
    4. BANK BTN
    5. BANK BCA
    6. BANK SINARMAS
    6. BANK BII
    7. BANK BUKOPIN
    8. BANK EXIM
    9. BANK BPD DKI
    10.BANK BPD JATIM
    11.BANK BPD SUMSEL
    12.BANK BPD JAB,DLL

    Beberapa Jenis Asuransi Kerugian Umum :
    1. Asuransi Pengangkutan
    2. Asuransi Pengangkutan Barang (Cargo Insurance)
    3. Asuransi Pengangkutan Melalui Laut (Marine Cargo)
    4. Asuransi Pengangkutan Melalui Darat (Land Cargo)
    5. Asuransi Pengangkutan Melalui Udara (Air Cargo)
    6. Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull)
    7. Asuransi Pesawat Terbang (Avition)
    8. Asuransi Rekayasa Tehnik (Engineering)
    9. Asuransi Kendaraan (Vehicle Insurance)
    10.Asuransi Kebakaran (Fire Insurance) Dan Jaminan Asuransi Kerugian Lainnya

    Demikianlah penawaran ini kami sampaikan, semoga dapat menjalin kerjasama dan berkesinambungan dimasa yang akan datang,atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

    Best Regard.
    ZEKI SAPUTRA

    PT. SEKUNDANG MAJU BERSAMA
    Agent - Insurance – Bank Guarantee Surety Bond
    Jl. Kayu Manis lV No.16 RT 008 RW 003, Matraman Jakarta - Timur 13130
    Tlp/WhatsApp : 0813.8547.5975
    Telpon : 021-2289 6093
    Fax : 021-2232 6174
    E-mail : zeki.insurance@gmail.com



    BalasHapus