Adakalanya kita seperti ingin
memraktekkan cara mati sebelum mati. Tapi dengan cara seperti kita ingin
benar-benar mati. Misalnya, kita bisa saja melakukan aktivitas-aktivitas yang
sebenarnya akan merusak syaraf-syaraf otak yang sudah terbentuk itu dengan cara
menahan nafas untuk mengurangi suplai oksigen kedalam otak kita. Atau kita bisa
melakukan metoda penyiksaan diri lainnya seperti bertapa ditempat sunyi,
bermeditasi dibawah air terjun, dan dengan pemakaian obat-obatan penyebab
halusinasi lainnya seperti yang banyak dilakukan orang-orang di pedalaman rimba
Amazon Brazil. Tujuannya satu, yaitu agar kita bisa untuk beberapa saat
melepaskan diri kita dari penjara pikiran yang membelenggu kita selama ini.
Senin, 10 Desember 2012
Sabtu, 08 Desember 2012
DARI DIAM DAN HENING 4.
Kan ini yang menjadi masalah kita selama ini.
Kita rindu untuk bisa kembali merasakan dan mereguk indahnya kehidupan seorang
bayi. Seorang yang tidak punya rasa takut, khawatir, dan sedih sedikitpun.
Sehingga kehidupan seorang bayi adalah kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan,
kedamaian, kesejahteraan. Hidup yang aman dan sentosa. Hidup dengan semua
fasilitas makanan, minuman, pakaian, dan rumah yang terbaik dan terindah dari
orang tuanya. Hidup dimana semua orang ingin mencubitnya dengan gemas. Senyum
dan pandangan matanya menggetarkan rohani semua orang, sehingga semua orang
yang melihatnyapun dialiri oleh rasa senang yang melimpah ruah. Tangisnya
menyentuh rohani semua orang, sehingga siapapun yang mendengar tangisnya itu
akan tergopoh-gopoh ingin mengusir apa-apa yang membuatnya menangis. Kata-kata
dan kalimat-kalimat pertama yang diucapkannya sangat ditunggu-tunggu. Walaupun
kata dan kalimatnya itu masih terbata-bata. Saat dia berkata mamah, ibu, umi…,
mata ibunya akan segera saja berlinang dengan air mata sambil memeluk dan
menciumnya dengan lembut. Ketika dia panggil papah, abi, bapak…, bapaknya akan
bergetar penuh haru dan bangga. Ketika dia panggil, nenek…, kakek…, sang kakek
dan neneknya akan terkekeh penuh rasa bahagia…
DARI DIAM DAN HENING 3.
Istilah-istilah dan praktek-praktek
Yang Boleh Jadi Rancu.
Selama ini kita dibuat rancu tentang
istilah mengosongkan pikiran, istilah menjadi bayi, dan istilah menutup howo
songo. Belum lagi kalau ditambah dengan istilah-istilah yang berasal dari dunia
NLP, Hipnotherapy, Psikologi. Dunia tasawuf atau suffiyah dengan berbagai
tarekatnya cukup pula menjadi sebuah konsep yang misterius yang berada diatas
sebuah menara gading spiritualitas yang sepertinya tidak akan bisa didapatkan
oleh sembarangang orang, kecuali dengan bantuan seseorang yang katanya haruslah
bermaqam Waliyyam Mursyida yang Kamil Mukammil.
Rabu, 05 Desember 2012
DARI DIAM DAN HENING 2.
Sedikit tentang pikiran dan proses
berpikir.
Sebenarnya disini hanya ada dua entiti
saja yang saling berinteraksi, yaitu saya (kita) sebagai subjek dan sesuatu
yang lain sebagai objek. Kita dan objek itu saling terhubung oleh sebuah
“perhatian” yang sedang kita berikan. Sebuah pikiran adalah sebentuk objek yang
sedang menjadi pusat perhatian kita. Objek itu biasanya sesuatu yang dengan
mudah bisa kita kenali melalui VAKOG atau alat indera kita, yang kesemuanya
bisa kita sebut sebagai Objek Pikir saja.
Jadi yang disebut sebagai Pikiran itu adalah Objek Pikir yang sedang kita ambil perhatikan lebih terhadapnya.
Disini ada kita yang terlibat, ada
Objek Pikir sebagai pusat perhatian kita, dan ada pula Perhatian lebih yang
kita berikan terhadap Objek Pikir itu dibandingkan dengan Objek pikir lainnya.
Ketika kita sedang memberikan perhatian lebih kepada sebuah Objek Pikir, maka
kita disebut sebagai orang yang sedang berpikir. Sebaliknya, kalau kita sedang
tidak memberikan perhatian apa-apa kepada sebuah objek, maka kita juga
dikatakan sedang tidak berpikir. Itu saja kok. Sederhana kan?
DARI DIAM DAN HENING 1.
Ketika disuruh DIAM, saya hanya ikut.
Saya tidak mengajukan tanya kenapa. Berbilang hari berlalu. Lalu semua simpul
hubungan-hubungan pemikiranpun menjadi nyata…
Diam dan hening, adalah sebuah keadaan
dimana pergerakan RUHANI kita sudah tidak dihambat dan dihentikan lagi oleh
berbagai file pikiran, sebut saja objek pikir atau objek saja, yang tersimpan
didalam memori kita yang telah kita kumpulkan selama hidup kita. Berbagai objek
itu dalam ilmu NLP sering disebut dengan istilah keren sebagai objek VAKOG
(Visual. Auditory, Kinestetik, Olfactory, Gustatory), atau dalam bahasa kampung
kita disebut sebagai objek yang bisa dikenali dengan mudah oleh panca indera
kita.
Langganan:
Postingan (Atom)