Sabtu, 08 Desember 2012

DARI DIAM DAN HENING 3.



Istilah-istilah dan praktek-praktek Yang Boleh Jadi Rancu.
Selama ini kita dibuat rancu tentang istilah mengosongkan pikiran, istilah menjadi bayi, dan istilah menutup howo songo. Belum lagi kalau ditambah dengan istilah-istilah yang berasal dari dunia NLP, Hipnotherapy, Psikologi. Dunia tasawuf atau suffiyah dengan berbagai tarekatnya cukup pula menjadi sebuah konsep yang misterius yang berada diatas sebuah menara gading spiritualitas yang sepertinya tidak akan bisa didapatkan oleh sembarangang orang, kecuali dengan bantuan seseorang yang katanya haruslah bermaqam Waliyyam Mursyida yang Kamil Mukammil. 


Misalnya, ketika kita baru mengenal sebuah metoda meditasi, dimana dalam salah satu metodanya kita diajarkan untuk mengosongkan pikiran, menutup howo songo, maka kitapun diharuskan untuk menjauhi suatu objek pikir, agar objek pikir itu tidak membelenggu dan menawan kita. Katanya ini adalah proses Zero Mind. Proses mengosongkan pikiran. 


Karena namanya mengosongkan pikiran, makanya tidak heran kalau ada pemrakteknya yang kemudian tidak mau menikah sampai tuanya, karena dia menganggap bahwa istri atau suaminya itu kelak akan membelenggu dirinya. Dia menghindar dari pernikahan. Sehingga akibatnya didalam memori pikirannya tidak ada file tentang seluk beluk pernikahan dengan segala permasalahannya. Ya, otaknya kosong. Ada pula yang menghindar dari kekayaan dan punya harta benda, menghidar dari keramaian untuk selamanya. Mereka biasanya ingin hidup ditempat yang sunyi dan menyepi kepuncak gunung, seperti yang dilakukan oleh pemraktek posisi kependetaan, atau pemangku posisi orang suci ala kepercayaan tertentu. 


Adapula istilah lain yaitu bersih dan suci seperti halnya keadaan seorang bayi. Akan te
tapi kita dihadapkan pada perbedaan keadaan yang sangat ekstrim antara kita dengan seorang bayi. Dimana otak seorang bayi masih benar-benar bersih dari beragam objek fikir VAKOG, sementara otak kita sudah terbentuk selama puluhan tahun dengan berbagai objek fikir VAKOG. Bagaimana caranya agar kita bisa membersihkan memori kita dari semua objek VAKOG itu?. Ini tentu sulit sekali kalau kita hanya mengandalkan olah VAKOG saja. 


Akan tetapi, sebenarnya ada yang bisa kita contoh dari seorang bayi, yaitu kebeningan dan kebersihan rohaninya. Kalau keadaan rohani seperti ini bisa kita contoh, maka tentu saja keadaannya akan menjadi lain. Namun yang membuat kita risau selama ini adalah bahwa kita tidak tahu bagaimana caranya untuk meraih posisi kebeningan rohani seorang bayi itu !?. 

Bersambung
Deka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar