Sabtu, 08 Desember 2012

DARI DIAM DAN HENING 4.



 Kan ini yang menjadi masalah kita selama ini. Kita rindu untuk bisa kembali merasakan dan mereguk indahnya kehidupan seorang bayi. Seorang yang tidak punya rasa takut, khawatir, dan sedih sedikitpun. Sehingga kehidupan seorang bayi adalah kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan, kedamaian, kesejahteraan. Hidup yang aman dan sentosa. Hidup dengan semua fasilitas makanan, minuman, pakaian, dan rumah yang terbaik dan terindah dari orang tuanya. Hidup dimana semua orang ingin mencubitnya dengan gemas. Senyum dan pandangan matanya menggetarkan rohani semua orang, sehingga semua orang yang melihatnyapun dialiri oleh rasa senang yang melimpah ruah. Tangisnya menyentuh rohani semua orang, sehingga siapapun yang mendengar tangisnya itu akan tergopoh-gopoh ingin mengusir apa-apa yang membuatnya menangis. Kata-kata dan kalimat-kalimat pertama yang diucapkannya sangat ditunggu-tunggu. Walaupun kata dan kalimatnya itu masih terbata-bata. Saat dia berkata mamah, ibu, umi…, mata ibunya akan segera saja berlinang dengan air mata sambil memeluk dan menciumnya dengan lembut. Ketika dia panggil papah, abi, bapak…, bapaknya akan bergetar penuh haru dan bangga. Ketika dia panggil, nenek…, kakek…, sang kakek dan neneknya akan terkekeh penuh rasa bahagia…



Walau sang bayi tidak berpikir apapun, tetapi kecerdasannya bisa terlihat dengan jelas. Semangatnya tidak pernah kendor untuk merangkak, berlari, melihat, membaca, memegang, memukul, menghancurkan, membentuk, menyusun, dan menemukan hal-hal yang baru dalam hidupnya. Semua aktifitas itu dilakukannya dalam kondisi sadar penuh. Kondisi yang sangat berbeda dengan kondisi seseorang yang sedang dalam stage hipnotis. Dimana saat seseorang berada dalam stage hipnotis itu, dia hanya akan merespon dan patuh kepada apapun yang dikatakan oleh orang yang menghipnotisnya. 


Kalau berbicara tentang hipnotis ini, saya jadi ingat dengan Cecar Millan, seorang Dog Whisperer yang terkenal dengan kata “SSSST” nya, yang sering muncul di Nat Geo Wild Channel. Kombinasi antara kata “SSSST” dan pemberian reward serta punishment terhadap seekor anjing dan juga beberapa arahan kepada pemiliknya, dia bisa mengubah karakter, sifat, dan perilaku seekor anjing yang pada awal sangat kasar, galak, pemarah, dan suka berkelahi menjadi seekor anjing yang manis, patuh, menyenangkan, jinak, dan mudah bersosialisasi dengan anjing-anjing lainnya. Ternyata anjingpun bisa dihipnosa untuk bisa berubah. Jadi melalui sebuah pertanyaan nakal berikut, siapa yang bisa menjawabnya?. “Kalau hanya mengandalkan hipnotis untuk mengubah karakter seseorang, lalu apa bedanya kita dengan binatang ternak??”.

Nah…l, kitapun ternyata ingin pula untuk tidak berpikir seperti bayi itu. Sementara itu, otak kita sudah penuh dengan berbagai pola pikiran yang masuk melalui alat indera kita selama bertahun-tahun. Inilah yang sulit. Sulit yang membawa kerisauan. Sehingga pada puncak kerisauan kita, dengan mudah kita akan mencoba melakukan proses penyiksaan diri yang memang pernah dilakukan orang diberbagai zaman. 

Bersambung
Deka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar