Rabu, 05 Desember 2012

DARI DIAM DAN HENING 1.


Ketika disuruh DIAM, saya hanya ikut. Saya tidak mengajukan tanya kenapa. Berbilang hari berlalu. Lalu semua simpul hubungan-hubungan pemikiranpun menjadi nyata…
Diam dan hening, adalah sebuah keadaan dimana pergerakan RUHANI kita sudah tidak dihambat dan dihentikan lagi oleh berbagai file pikiran, sebut saja objek pikir atau objek saja, yang tersimpan didalam memori kita yang telah kita kumpulkan selama hidup kita. Berbagai objek itu dalam ilmu NLP sering disebut dengan istilah keren sebagai objek VAKOG (Visual. Auditory, Kinestetik, Olfactory, Gustatory), atau dalam bahasa kampung kita disebut sebagai objek yang bisa dikenali dengan mudah oleh panca indera kita. 

Sebenarnya objek yang tertangkap oleh panca indera kita itu netral saja sifatnya. Apakah objek itu hanya bisa dikenali dengan memakai salah satu alat indera kita saja, atau ia bisa pula dikenali dengan memakai alat indera kita yang lain, itu tidak jadi masalah. Tetap saja informasi yang masuk kedalam setiap indera kita itu hanya akan berubah menjadi kode sinyal listrik arus sangat lemah dibagian-bagian tertentu di dalam otak kita. Jadi semua objek yang tertangkap oleh alat indera kita sebenarnya hanya tipuan dan sesuatu yang tidak nyata didalam otak kita. Makanya apapun objek pikir kita di dunia ini yang berhubungan dengan fungsi otak dan panca indera kita disebut juga sebagai permainan. Ya…, Allah di dalam Al Qur’an menegaskan bahwa dunia ini hanyalah alam permainan dan senda gurau belaka. Permainan fungsi dari berbagai tetes enzim dan unsur kimiawi yang terjadi didalam otak kita. 

Hanya saja objek-objek permainan itu kemudian kita beri nama-nama untuk memudahkan kita dalam mengkomunikasikannya dengan orang lain. Nama-nama itulah nantinya yang akan menjadi landasan berpikir kita dalam berasosiasi terhadap sebuah objek dihadapan orang lain. Misalnya saat kita saling berkata-kata tentang jeruk nipis, maka sebenarnya didalam otak kita tidak ada itu yang namanya gambar jeruk nipis. Yang ada adalah sekumpulan kode kode listrik sangat lemah, dari barbagai bagian otak kita, bersatu membentuk sebuah asosiasi yang lengkap tentang jeruk nipis. Mulai dari bentuknya, warnanya, rasanya, baunya, dan sebagainya. Akhirnya ketika kita menyebut kata jeruk nipis, ada atau tidak ada objeknya, tetap saja air liur kita akan keluar, dan wajah kita akan merengut seperti orang yang sedang merasakan asamnya jeruk nipis. Kan seperti main-main saja itu.

Nah…, selama ini kebanyakan kita, sejak dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali, bahkan ketika tidurpun, pergerakan ruhani kita selalu terhambat atau dihalangi oleh berbagai objek permainan dan senda gurau yang sudah tersimpan didalam memori kita. 

Semakin kita memberikan perhatian lebih kepada sebuah objek tertentu, maka gerak ruhani kita juga akan semakin ditahan dan dihambat oleh objek itu. Padahal ruhani kita sifatnya sangatlah ekpansif. Secara ruhani kita selalu ingin bergerak dan meluas secara tak terbatas. Karena gerak ruhani kita itu tertahan, maka pastilah rasanya sangat sempit, sakit, dan tidak nyaman, hatta ketika tidur sekalipun. Sehingga tidak jarang setelah kita tersiksa terus menerus dikala sadar, kita juga sering mendapatkan mimpi buruk dan menakutkan di dalam tidur kita. Dan itu menyiksa sekali.

Bersambung
Deka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar