Kamis, 31 Maret 2011

Cara menggapai ketenangan dalam sholat

Sholat yang bagaimana?
Sederhana!
Sholat untuk diri sendiri.
Sholat harus ada dan nyata hasilnya bagi diri sendiri. 
Kalau tidak terasa hasilnya. 
Ulangi dan ulangi, karena hakekatnya anda belum sholat!.
 Sholat harus terasa dan nyata hasilnya di badan. 
Lakukan sholat secara tepat (khusuk),
minimal kita harus mampu melihat hasil nyata di tubuh kita,
kesegaran,
rasa enak,
rasa nikmat,
rasa tenang

sekalipun seseorang tidak meyakini sholat sebagai sarana
yaitu berhubungan dengan Allah, menyembahNya
namun seluruh langkah dan cara sholat itu
harus mendapatkan hasil yang sama yaitu
kesegaran badan
kenyamanan
rasa nikmat
dan ketenangan sebagaimana yoga atau taichi
atau cara-cara olahraga yang bergabung dengan meditasi lainnya.
Hasil yang lebih besar  bagi orang yang adalah mendapat hidayah,
sehingga kita mampu mengenal Allah,
kita bisa ber makrifat kepadaNYA.
 Kalau belum sampai disitu
setidaknya kita harus mendapatkan hasil nyata di badan.

sholat adalah aktifitas paling nikmat
lebih daripada apa yang pernah dirasa dan difikirkan 
selamat menikmati sholat
anda semua adalah spesial, istimewa, khusus
karena hanya kepada anda semua, aktifitas sholat luar biasa ini 
diberikan sebagai bagian kehidupan kita.


Dari keseluruhan pemahaman  tentang kesadaran ini,
ketika kita menghadapkan kesadaran raga, jiwa, akal dan ruh kepada Allah,
akan diperoleh ketenangan setahap demi setahap atau selangkah demi selangkah,
semuanya berdasarkan pengamatan langsung di badan, secara bertahap, setingkat demi setingkat
atau setahap demi setahap sebagai berikut, ketika memulai tahapan dalam sholat:

1. Ketenangan yang didapakan karena kerelaan yang dipaksakan oleh kesadaran kita,
    mau atau tidak mau kesadaran memaksa menghadapkan, atau mengamati sehingga mencapai ketenangan

2. Ketenangan yang didapatkan karena ketundukan, kerelaan berdasarkan kesadaran dalam pengamatan,karena pemahanan, pengertian akan manfaat  sehingga mencapai ketenangan, dan  kedamaian

3. Ketenangan yang didapatkan karena kepasrahan berdasarkan kesadaran dalam pengamatan, setelah sampai kepada pengertian, manfaat dan hakekat atau intisari dari kegiatan sehingga mencapai ketenangan, ketentraman, dan  kedamaian

4. Ketenangan yang didapatkan karena keikhlasan keikhlasan kepada Allah yang dilakukan
dalam melakukan pengamatan, sehingga akan mensyukuri kegiatan yang dilakukan,
ketenangan akan terasa ke setiap sel, pembuluh darah, kulit dan jiwa kita secara menyeluruh


5. Ketenangan yang didapakan rasa syukur kepada Allah yang dibuktikan dalam melakukan pengamatan,seluruh kegiatan sehingga terasa bagi jiwa dan raga akan menetap dan berada disitusetelah selesai pengamatan atau kegiatan ini dalam waktu lama bahkan sangat lama.

Ketenangan yang didapatkan dari keikhlasan dan rasa syukur ini akan menimbulkan kebahagiaan sejati
dan menetap terus menerus dalam setiap detik dan langkah kita dalam kehidupan nyata.
Kita akan mampu melihat setiap sisi alam semesta ini dalam keindahan takdir Allah.
Keindahan takdir terhadap kita sendiri.
Sebagai saksi bagi keberadaan Allah, sebagai khalifah Allah di bumi ini. 
Maka selanjutnya, yang akan kita rasakan adalah 
- Rasa ikhlas
- rasa syukur
- rasa bahagia


Jiwa kita telah tenang
Jiwa kita telah puas
Jiwa kita telah ridho
dengan apapun keinginan dan kehendak Allah

Sehingga yang akan muncul adalah sifat pengasih dan penyayang, kepada semua makhluk,
kepada seluruh alam semesta,
dan ketegasan untuk mengikuti seluruh petunjukNYA dan meninggalkan laranganNYA.

Kebahagian, keindahan, ketenangan, kedamaian ada di hati, ada di kesadaran.



Wassalam

Imam Sarjono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar