Kamis, 17 Maret 2011

Shalat Sunah Dhuha yuuk..

Shalat Dhuha ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Matahari sedang naik, yaitu kira-kira setinggi lebih kurang 7 (tujuh) hasta atau sekitar setinggi satu tombak yaitu antara pukul 07.00 pagi sampai masuk waktu Dzuhur, ( sekitar pukul 11.00 siang ).  Adapun dalil Shalat Sunnat Dhuha adalah sabda Rosulullah SAW

dalam beberapa Hadist dari Sahabat Abu Huraira ra antara lain sebagai berikut :

• Bersabda Rosulullah SAW :
“ Siapa saja yang dapat mengerjakan Shalat Dhuha dengan langgeng, akan di
ampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. “
( HR Tirmidzi )


• Nabi Muhammad SAW bersabda :
“ Sesungguhnya di Surga itu ada pintu yang disebut pintu Dhuha, maka tatkala di hari Kiamat nanti ada panggilan khatib : “ Siapakah orang yang suka membiasakan shalat Dhuha ? Inilah pintu kamu sekalian, masuklah kamu sekalian dengan penuh Rahmat Allah SWT. “ ( HR Thabrani )

• Abu Hurairah ra pernah berkata :
“ Di perintahkan kepadaku oleh kekasihku Nabi SAW untuk berpuasa 3 (tiga ) hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 ( dua ) rakaat Shalat Sunnat Dhuha, dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” ( HR Bukhari dan Muslim )

• Dari Mu’im bin Hammar, bahwasanya Nabi SAW bersabda :
“ Tuhanmu yang Maha Tinggi telah berseru : “ Hai anak Adam ! Shalatlah empat rakaat bagi Aku dari awal siang. Maka Aku akan cukupkan engkau di akhir siang itu”. ( HR Ahmad dan Abu Daud )

• Dari Aisyah ra, ia berkata : “ Adalah Rosulullah SAW biasa Shalat Dhuha 4 ( empat ) rakaat dan ia menambah ( sebanyak mungkin ) menurut apa  yang dikehendaki Allah SWT.” (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah ) 

• Dari Ummu Hani diceritakan, sesungguhnya ia pernah datang kepada Nabi SAW pada tahun di taklukkannya kota Mekkah. Waktu itu, Nabi SAW  berada di bagian atas kota Mekkah.
Lalu Rosulullah SAW berdiri menuju ke tempat mandinya. Fatimah lantas mendinginkannya. Kemudian ia mengambil pakaiannya dan berselimut dengan pakaian itu. Selanjutnya, ia Shalat 8 ( delapan ) rakaat, yaitu Shalat Dhuha. ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )

Adapun keutamaan ( fadhilah ) Shalat Sunnat Dhuha perhatikan

Hadist-Hadist Rosulullah SAW seperti berikut : 

• Nabi Muhammad SAW bersabda :

“ Pada tiap pagi dianjurkan atas diri seseorang dari kamu untuk

bersedekah. Maka tiap-tiap tasbih itu sedekah dan tiap-tiap tahmid ( puji

) itu sedekah. Pada tiap-tiap tahlil pun sedekah dan tiap-tiap menyuruh

kepada kebaikan itu juga sedekah. Begitu pula mencegah kemungkaran itu

sedekah. Namun diantara semua itu cukuplah sebagai penggantinya ialah

mengerjakan dua rakaat Dhuha. “ ( HR Muslim dan Abu Dzar )

• Dari Abdullah bin Buraidah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa ia pernah mendengar Rosulullah SAW bersabda :

“ Dalam diri manusia itu ada 360 ( Tiga Ratus Enam Puluh ) ruas yang

setiap darinya diharuskan bersedekah. Para Sahabat bertanya : Kalau

begitu, siapa yang mampu berbuat demikian ya Rosulullah ? Rosulullah SAW

menjawab : “ Mengeluarkan dahak di Masjid lalu ditanamnya atau

menyingkirkan sesuatu gangguan dari jalan, itu juga sedekah. Tetapi kalau

engkau tidak bisa, kerjakanlah dua rakaat Dhuha. Karena itu mencukupi

dari semua itu “ ( HR Ahmad dan Abu Daud )


Saudaraku, sesama Muslim.

Begitu banyak fadhilah, keutamaan Shalat Sunnat Dhuha, seyogyanya sebagai

muslim yang baik tergerak hati kita untuk mengerjakan ( mengamalkan )

Shalat Sunnat Dhuha. Betapa tidak, kapan lagi kita akan mendapatkan

kesempatan untuk meraih, menggapai pahala untuk bekal akhirat kita ?

Hayo, saudaraku, jangan ragu dan bimbang lagi, mari dengan ikhlas kita

mengerjakan Shalat Sunnat Dhuha.

• Cara mengerjakan Shalat Dhuha. 

1. Niat Shalat Dhuha :

2. Surat yang dibaca setelah Al-Fatihah :


a. Pada rakaat pertama surat Asy-Syams.(boleh surat yang lain)

b. Pada rakaat kedua surat Adh-Dhuha.
(boleh surat yang lain)

3. Selesai shalat, membaca do’a sebagai berikut :

“ Ya Allah, ya Tuhanku, bahwa kami waktu Dhuha itu milik Engkau dan

kebajikan ( kemewahan ) itu milik Engkau, dan keindahan itu milik Engkau

dan kekuatan itu milik Engkau dan kekuasaan itu milik Engkau dan

pemeliharaan itu milik Engkau. Ya Allah, Tuhanku, jika keadaan rezekiku

di langit, maka turunkanlah dan jika adanya didalam bumi maka

keluarkanlah dan jika adanya didalam air atau dilaut maka keluarkanlah ia

dan jika ia lambat, percepatlah dan jika ia sulit, gampangkanlah dan jika

ia haram, sucikanlah dan jika jauh, dekatkanlah ia dan jika sedikit,

perbanyaklah ia padaku dan jika banyak, berkahilah ia bagiku dan

sampaikanlah dimana saja aku berada. Janganlah Engkau pindahkan aku ke

tempat itu, dan jadikanlah tanganku diatasnya, untuk menjadi pemberi dan

janganlah tanganku dijadikan dibawah untuk jadi tukang minta.

Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan hak ( bekal )

Dhuha Engkau, kebagusan Engkau, keindahan Engkau, kekuatan Engkau,

kekuasaan Engkau dan pemeliharaan Engkau. Tiada daya dan kekuatan,

kecuali dengan pertolongan Engkau. Berilah aku apa yang Engkau engkau

kepada hamba-hamba Engkau yang soleh. Dan sampaikanlah shalawat kepada

Nabi Muhammad SAW dan keluarganya beserta para Sahabatnya. Semoga mereka

mendapat keselamatan dan segala Puji bagi Allah, Tuhan Seru Sekalian  Alam.” 


( Bahan-bahan (materi) dikutip dari Buku “FIQIH” Oleh : Drs. H. Moh

Rifai, Untuk Madrasah Aliyah. Kurikulum 1984, Edisi 1991. Penerbit

“Wicaksana “ Semarang, buku “RAHASIA SHALAT SUNNAT” Oleh : Abdul Manan

bin H. Muhammad Sobari dan Buku “KUMPULAN SHALAT SUNNAT” Oleh : A.

Aminudin Pandeglang Banten )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar